Kebakaran hutan dan lahan di Riau/foto antaranews.com
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Wakil Koordinator Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari), Made Ali, menilai penanganan terhadap Karhutla selama ini belum optimal. Malah ia melihat upaya upaya tersebut hanya bersifat proyek semata.
Made menyebutkan untuk penanganan Karhutla perlu adanya upaya penyelesaian dari hulu hingga hilir masalah. Penyelesaiannya juga harus dilakukan secara menyeluruh. "Selama ini, yang dilakukan hanya hilir saja yakni memadamkan api, sementara hulunya tidak ditangani dengan baik," kata Made.
Made menjelaskan, pada rapat awal 2017 seluruh kepala daerah dengan Presiden Joko Widodo juga tidak berjalan dengan maksimal. Presiden meminta kepala daerah untuk membangun banyak embun, sekat kanal, dan juga sumur bor.
"Keseluruhan itu hanya proyek, tidak ada yang mengena ke akar permasalahan," ujar Made.
Untuk menangani Karhutla ini, lanjutnya, yang mesti ditangani adalah permasalahan regulasi dan perizinan perusahaan. Karena yang bertanggungjawab dalam kebakaran hutan ini menuruntnya adalah korporasi.
"Aturan terhadap korporasi yang masih diperjelas dan dipertegas," tutur Made.
Penulis | : | Abdul Latif |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Riau, Lingkungan |