PEKANBARU (CAKAPLAH) - Aksi dugaan Pungutan Liar (Pungli) oleh oknum Juru Parkir (Jukir) di Pekanbaru kembali membuat resah masyarakat khususnya pengguna sepeda motor yang memarkirkan motornya di samping Mall SKA. Meski sudah terpampang jelas plang tarif pungutan parkir sesuai Peraturan Daerah (Perda), namun fakta di lapangan masih ada oknum jukir yang meminta di atas Perda parkir.

Soleh salah satu pengguna sepeda motor yang memarkirkan kendaraannya di samping Mall SKA mengaku sangat menyesalkan dengan masih adanya aksi oknum jukir tersebut.

"Di plang yang dipasang Dishub Pekanbaru tersebut kan jelas tertera tarif parkir kendaraan, yakni Rp1.000 untuk roda dua dan Rp2.000 untuk kendaraan roda empat. Tapi petugasnya minta Rp2.000 ribu. Pas saya tunjukkan plang nama itu dia bilang memang tarif parkir di sini Rp2.000 ribu untuk sepeda motor," kata Soleh, Rabu (23/5/2018).

Menanggapi keluhan dari masyarakat tersebut, Plt Kepala Dishub Kota Pekanbaru, Kendi Harahap melalui Kepala UPT Parkir, Bambang Armanto, mengatakan pihaknya sudah menindaklanjuti laporan yang dikeluhkan masyarakat tersebut.

"Kita sudah cek ke lapangan, tapi sesampainya di sana jukir mengaku tak memungut tarif parkir di atas perda," katanya.

Bambang mengaku siap untuk menindak tegas Jukir nakal yang meminta uang parkir di atas tarif yang ditetapkan di dalam Perda.

"Kalau terbukti Jukir ini meminta uang parkir di luar ketentuan di dalam Perda kita akan langsung pecat," tegasnya.

Sanksi tersebut bukan hanya sekedar gertakan saja, menurut Bambang, beberapa waktu lalu pihaknya baru saja memecat satu orang Jukir yang terbukti melanggar karena meminta pungutan parkir diatas perda.

"Jadi kita tidak main-main dalam masalah ini. Kalau terbukti melanggar kita langsung pecat. Dan itu sudah banyak buktinya, banyak Jukir-jukir nakal itu yang sudah kita berhentikan," katanya menambahkan.

Pihaknya berharap masyarakat yang merasa dirugikan dengan ulah para Jukir ini bisa langsung melaporkan ke Dishub Kota Pekanbaru. Agar laporan tersebut bisa langsung diproses. Tidak hanya itu saja pihaknya juga mengimbau agar masyarakat bisa merekam atau mengambil foto Jukir yang melakukan Pungli.

"Supaya kita pas turun ke lapangan mudah menindaknya. Jadi kalau bisa laporannya disertai bukti pendukung, bisa video atau foto. Kalau perlu catat nama Jukirnya," pungkasnya.