PEKANBARU (CAKAPLAH) - Bank Riau Kepri (BRK) terus mencatat perbaikan perekonomian meski Riau sendiri dilanda perlambatan ekonomi. Pada 2016 lalu BRK berhasil meraih laba bersih Rp 451 miliar.
Di samping itu, postur Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Pembangunan Daerah (BPD) tersebut juga semakin baik. Dirut BRK, Irvandi Gustari, menyebutkan bahwa saat ini dana yang dikelolanya lebih banyak dari swasta ketimbang APBD. Dana pemerintah saat ini hanya sekitar 30 persen.
"Bahkan di akhir tahun lalu, APBD yang di kita sempat hanya sebesar 15 persen," sebut Irvandi pada Sabtu (4/3/2017).
Irvandi mengatakan, kondisi ini cukup baik dan sehat secara ekonomi. Dana yang dimiliki BRK cukup untuk melakukan pembagunan jangka pendek.
Akan tetapi untuk jangka panjang, BRK masih melakukan upaya untuk bisa mengejarnya. Salah satunya lewat penerbitan obligasi atau surat hutang.
Dikatakan Irvandi, OJK telah menyetuji obligasi yang kita terbitkan sebesar Rp 1,5 triliun ke publik di September tahun ini. Nantinya obligasi ini akan dijual dengan tenggat lima tahun.
"Obligasi kita ini sudah grade A. Kita juga sebenarnya bisa terbitkan hingga Rp 5 triliun. Tapi untuk saat ini kita tidak mau ambil risiko," katanya.
Dengan adanya obligasi ini, BRK memiliki jaminan ketersediaan dana hingga lima tahun kedepan.
Penulis | : | Abdul Latif |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Ekonomi, Kepulauan Riau, Riau |