PEKANBARU (CAKAPLAH) - Disdik Riau menginstruksikan (Disdik) Kabupaten Kota, untuk segera mendata sekolah-sekolah yang terkena banjir. Hal ini perlu dilakukan mengingat pada pertengahan bulan Maret ini akan dilangsungkan ujian sekolah berbasis nasional (USBN).
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kamsol, mengatakan, dikhawatirkan akibat banjir yang melanda beberapa daerah di Riau ini, proses belajar mengajar terhenti. Ia berharap dengan pendataan sekolah yang terendam banjir ini, bisa diantisipasi dengan mencari lokasi lain, agar proses belajar mengajar tidak terhenti.
"Kita sudah mengadakan rapat bersama dalam mengantisipasi banjir yang merendam sekolah-sekolah di daerah. Kabupaten Kota segera melaporkan, kalau sekolahnya tak bisa digunakan lagi, cari tempat alternatif lain agar proses belajar mengajar terus berjalan. Mengingat ujian pada pertengahan bulan ini," jelas Kamsol, Sabtu (4/3/2017), di Kediaman Gubernur Riau.
Dijelaskan Kamsol, yang paling utama bagi sekolah SMA/SMK, jangan sampai proses belajar mengajar terhenti, karena Ujian Nasional akan dijalankan pada bulan April mendatang.
"Jadi data sekolah rawan banjir yang nantinya diterima Dinas Pendidikan tersebut, akan dijadikan sebagai rencana antisipasi. Misalnya kalau banjirnya lebih dari sehari, maka kemungkinan kegiatan belajar mengajar diungsikan ke sekolah lain yang terdekat. Atau ada aula dan rumah yang bisa dijadikan sebagai tempat belajar," katanya.
"Kita mengkhawatirkan untuk SMA/SMK yang akan mengikuti UN. Jadi kalau ada sekolahnya terendam segera mencari tempat alternatif," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, hujan lebat yanh melanda wilayah Riau, ditambah lagi dengan dibukanya pintu waduk PLTA Koto Panjang, menyebabkan beberapa daerah terendam banjir.
Banjir melanda sejumlah desa di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kampar dan sebagian Kabupaten Pelalawan.
Editor | : | Hadi |
Kategori | : | Riau, Pendidikan |