PEKANBARU (CAKAPLAH) – Setelah KPU Pekanbaru selesai melaksanakan Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Pemungutan Suara Pilgub Riau, Panwaslu Pekanbaru memberikan catatan-catatan yang ditemuinya di lapangan. Catatan ini menjadi rekomendasi dari Panwaslu untuk bisa dijadikan bahan perbaikan pada pelaksanaan pemilu mendatang, yakni Pileg dan Pilpres tahun 2019.

Seperti yang disampaikan Ketua Panwaslu Pekanbaru, Indra Khalid Nasution, ada beberapa hal yang dianggap penting untuk menjadi perhatian pelaksana pemilu pada pilkada lalu. Diantaranya persoalan kapabilitas penyelenggara khususnya pada tingkat bawah.

Indra menjelaskan masih ada penyelenggara pemilu seperti KPPS dan PPS yang belum memahami tupoksi dari jabatannya. Sehingga dalam pelaksanaan, masih ditemukan kesalahan-kesalahan yang bersifat struktural.

“Seperti persoalan formulir dan DPT yang harus diserahkan ke PTPS dan para saksi, namun di lapangan masih ada yang tidak diserahkan. Ini kan persoalan struktural,” jelasnya pada Rabu (4/7/2018).

Indra ke depannya, perlu ada peningkatan kapasitas penyelenggara secara terintegritas pada tingkatan rendah. Ini bisa dilakukan dengan pelaksanaan bimtek yang optimal sehingga nantinya penyelenggaraan pemilu tindak terkendala persoalan yang struktural.

Selain itu, Panwaslu Pekanbaru juga melihat masih banyaknya pemilih yang menggunakan hak pilihnya saat pemilu menggunakan KTP elektronik. Jumlahnya mencapai 4,39 persen dari total pemilih. Ini menunjukkan bahwa DPT yang disusun KPU masih belum cukup akurat dengan kondisi di lapangan.

“Demikian juga dengan pelaksanaan pemilu di sekitar Lembaga Pemasyarakatan. Ada beberapa warga Lapas yang tidak bisa memilih karena KTP-nya tidak dari Pekanbaru. Selain itu petugas Lapas juga tidak bisa menggunakan hak pilihnya karena bertugas dan tidak bisa meninggalkan tanggungjawabnya," jelas Indra.

Surat suara yang tidak sah juga menjadi perhatian dari Panwaslu Pekanbaru. Rata-rata di Pekanbaru, 1,5 surat suara dinyatakan tidak sah. "Ini menunjukkan masih banyak pemilih yang tidahu tata cara menggunakan surat suara," sebut Indra.

Sementara itu, Ketua KPU Pekanbaru, Amiruddin Sijaya menyatakan bahwa pihaknya menerima masukan-masukan tersebut. Ia juga mengharapkan kerjasama antara penyelenggara dan pengawas pemilu bisa terjalin lebih baik.

"Kita juga akan menindaklanjuti dengan mengoptimalkan bintek yang terintegritas bagi penyelenggara pemilu di tingkat bawah," tutup Amir.