PEKANBARU (CAKAPLAH) - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bumi Siak Pusako (BSP) Jumat (13/7/2018), menghasilkan keputusan melakukan  pergantian jabatan Direktur untuk periode 2018-2023.

Dari hasil RUPSLB yang dilaksanakan di Hotel Premiere Pekanbaru tersebut, Iskandar terpilih untuk menggantikan Bismantoro Prabowo sebagai Dirut PT BSP untuk periode 2018-2023.

Pelaksanaaan serah terima jabatan turut dihadiri oleh para pemegang saham, dewan komisaris, Ketua DPRD Siak, SKK Migas, Menajemen Badan Operasi Bersama (BOP) PT Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu, tokoh masyarakat Riau, pemimpin BUMD Kabupaten Siak, akademisi, dan segenap karyawan PT BSP.

Asisten II Setdaprov Riau, Masperi kepada CAKAPLAH.com mengatakan, pergantian jabatan Dirut PT BSP tersebut telah mengacu peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Dimana terhadap komisaris, direktur dan direksi harus dilakukan Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK), yang berisikan kemampuan manajerial dan dasar.

"Pemegang saham utama PT BSP adalah Pemkab Siak. Kemudian Tim UKK telah melaporkan kepada pemegang saham, dari 5 calon direktur yang di UKK hanya lulus 3 orang. Dari 3 tersebut ditetapkan 1 orang oleh pemegang saham sesuai dengan kriteria dan rekam jejak, yakni Iskandar," terangnya.

Lebih lanjut diterangkan  Masperi, dari 3 calon yang lulus UKK semuanya telah memenuhi kriteria, tapi hanya ada satu yang lebih memenuhi kriteria yakni Iskandar.

"Kenapa begitu, karena pemegang saham tidaknya hanya melihat dari aspek kompetensi dan manajerial, tapi juga aspek hubungan. Karena Iskandar ini sudah pernah bekerja di PT BSP dan BOB, dia juga salah satu petinggi setara direktur di BOB sehingga ketika ingin menumbuhkan kembangkan perusahan tersebut akan lebih mudah mengkomunikasikan, baik itu terhadap Chevron dan Pertamina," ujarnya.

Dari hasil RUPSLB, lanjut Masperi juga disepakati bahwa BPS juga akan melakukan efesiensi. Berkenaan dengan itu, dari 2 direktur utama, direktur keuangan dan IT. Maka tinggal satu lagi yang dipakai, yakni direktur utama yang akan menata kelola PT BSP kedepan.

Selanjutnya, berdasarkan peraturan yang berlaku bahwa terhadap posisi komisaris, sebut Masperi, ketika posisi direktur hanya satu, maka komisaris juga harus satu.

"Selama ini di BSP itu posisi komisaris ada empat dan direktur dua. Maka disepakati kalau direktur satu, maka komisaris juga satu. Yakni di direktur utama dan komisaris utama," paparnya.

Berkenaan dengan itu, tambah Masperi, maka kepada jajaran manajemen BSP yang baru, pemegang saham mengamanatkan untuk melakukan UKK terhadap komisaris dengan membentuk tim UKK terlebih dahulu.