PEKANBARU (CAKAPLAH) - Setelah melakukan inspeksi di Pasar Senapelan dan beberapa pergudangan, Disperindag Pekanbaru dan BI Riau menemukan bahwa harga sembako terus mengalami kenaikan semenjak putusnya jalur distribusi Sumbar-Riau.
Seperti yang disampaikan oleh Kabid Perdagangan Disperindag Pekanbaru, Masirba H Sulaiman, kenaikan terjadi di atas 20 persen. "Seperti harga cabe, naik dari Rp 28 ribu menjadi Rp 45-50 ribu per kg," katanya pada Kamis (9/3/2017)
Sementara untuk sayuran, kenaikannya tidak begitu signifikan. Demikian juga dengan beras yang relatif stabil karena stok yang memadai.
Irba mengatakan bahwa bahwa sesuai regulasi, Pemerintah bisa melakukan intervensi pasar jika kenaikan sudah di atas 20 persen. Hanya saja, saat ini pihaknya belum bisa melakukan karena belum mendapat persetujuan dari Provinsi.
"Kita berencana melakukan pemberian subsidi ongkos angkut, tapi belum ada respon dari Provinsi," ujar Irba.
Irba mengatakan dengan subsidi ini, bahan pangan seperti cabai, bawang, dan sayuran lainnya akan memiliki harga yang sama antara di Pekanbaru dan sentra di Sumbar. "Kita masih menunggu dan mendorong agar ini bisa terealisasi," katanya.
Untuk saat ini, upaya yang bisa dilakukan yakni memperbaki secepatnya jalan yang rusak akibat banjir dan tanah longsor. Sehingga jalur transportasdi bisa pulih kembali. "Saat ini untuk kendaraan besar harus memutar ke Kuansing hingga 8 jam, makanya harga barang naik," tuturnya.