Eddy Tanjung
|
Nurzahedi Tanjung tak mau gegabah menyikapi isu politik Pemilihan Gubernur Riau tahun 2018 mendatang. Ketua DPD Partai Gerindra Riau sekaligus Anggota DPR RI ini belum memutuskan apakah dirinya bakal maju atau tidak menjadi Gubernur Riau. Berikut petikan wawancara wartawan www.cakaplah.com dengan pria yang akrab disapa Eddy Tanjung ini.
Anda disebut-sebut bakal maju untuk pemilihan Gubernur Riau tahun depan. Komentar Anda?
Saya secara pribadi belum pernah mengeluarkan statemen mau maju atau tidak. Hanya saja, banyak tokoh masyarakat yang datang ke saya dan minta saya maju jadi gubernur. Tentunya kita harus cek dulu kebenaran dari yang datang, serius tidak mendukung kita atau sekedar menyenang-nyenangkan hati saja. Makanya saya selalu bilang, seperti air mengalir saja dulu.
Bagi Anda, faktor apa saja yang menjadi pertimbangan sehingga Anda memutuskan maju atau tidak?
Banyak faktor. Misalnya, faktor jumlah kursi Gerindra yang tujuh kursi di DPRD Riau. Itu kan harus ditambah dengan kursi partai lain untuk bisa mengusung calon gubernur. Nah, mau tidak partai lain mendukung dan bersama kita kalau saya maju.
Lalu, kondisi kesehatan. Saya pada saat ini Alhamdulillah sehat. Waktu tahapan pendaftaran Pilgubri akhir bulan Februari nanti, berarti itu masih panjang. Sepanjang waktu itu kita lihat kesehatan kita, masih sehat atau tidak.
Faktor ekonomi juga. Saya ini basicnya berbisnis. Dan Alhamdulillah kita sudah dikasih cukup oleh Allah untuk keluarga. Kalau nanti di birokrasi, kita betul-betul harus mengabdi untuk kepentingan rakyat. Tentunya kita harus memilih, apakah tetap kita berbisnis atau tidak? Kalau mau berbisnis kan tidak mungkin di birokrasi.
Faktor waktu juga. Apa siap saya bangun jam 5 pagi dan langsung bekerja? Tidur saya selama ini jam setengah tiga malam, bangun subuh lalu tidur balek sampai jam 10 pagi. Kalau jadi gubernur kan tak boleh seperti itu. Jadi semua harus dipertimbangkan...
Bagaimana dengan pertimbangan keluarga Anda, mereka mendukung atau tidak?
Istri dan anak-anak saya sampai sekarang masih belum mendukung. Mereka bilang, mereka takut dengan kejadian gubernur Riau lalu-lalu yang terlibat kasus hukum. Kalau soal itu, saya bilang ke mereka, yang tak baik kan tak harus diikuti.
Ada anak saya di luar negeri. Sekarang kalau saya mau lihat anak saya, saya bisa langsung berangkat besok paginya tanpa izin-izin. Tapi kalau jadi gubernur, saya mesti pula minta izin menteri atau presiden. Jadi ya pertimbangan keluarga juga saya pikirkan.
Jadi, kapan Anda bisa buat keputusan?
Saya jawab semua nanti di bulan September. Saat itu saya putuskan iya atau tidak, maju atau tidak.
Beberapa figur sudah bergerak untuk kepentingan Pilgubri 2018. Sedangkan Anda baru memutuskan bulan September. Pendapat Anda?
Namanya politik, ya banyak manuver. Kita tak perlu bermanuver, kita biasa saja. Yang penting itu, orang sampai kita menang.
Sebagai ketua partai, apakah saaat ini sudah ada tokoh yang berkomunikasi dengan Anda terkait mau dibawa kemana perahu Gerindra untuk Pilgubri 2018?
Kalau yang mau mengambil perahu Gerindra belum ada, tapi mengajak berpasangan dengan saya ada beberapa orang. Dan rata-rata mereka meminta menjadi Wakil Gubernur.
Kalau umpamanya memang perahu Gerindra ini mau kita serahkan ke kawan-kawan yang lain, kalau ada yang berminat, tentu kita buka pendaftarannya.
Editor | : | Alzal |
Kategori | : | Politik, Riau, Kota Pekanbaru |