PEKANBARU (CAKAPLAH) - Provinsi Riau bakal memiliki pemimpin baru hasil pemilihan rakyat. Hal ini setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau mengumumkan pasangan Syamsuar-Edy Natar Nasution sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Riau terpilih, Selasa (24/7/2018).
Berdasarkan hasil perhitungan pleno KPU Riau, pasangan nomor urut 1 Syamsuar-Edy Nasution meraih suara terbanyak yakni 799.289 suara (38,2 persen). Disusul oleh Paslon nomor urut 4 Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno dengan 507.187 suara (24,2 persen).
Selanjutnya paslon nomor urut 3 Firdaus-Rusli Effendi dengan 416.248 suara (19,9 persen) dan terakhir paslon nomor 2 Lukman Edy-Hardianto dengan 369.802 suara (17,7 persen).
Syamsuar, Mengawali Karir dari Birokrat
Jauh sebelum Pemilihan Gubernur Riau tahun 2018 dan terpilih sebagai pemenang, Syamsuar sudah dikenal luas masyarakat Riau. Sukses membangun Kabupaten Siak salah satu kunci keberhasilannya memenangkan pesta demokrasi tahun 2018 tingkat Provinsi Riau.
Gubernur Riau terpilih Syamsuar lahir di Jumrah, sebuah daerah kecil di Kabupaten Rokan Hilir, Riau, pada 1 Juni 1954. Ia adalah lulusan Akademi Pemerintahan Dalam Negeri, kini bernama IPDN, tahun 1988 sebelum akhirnya meraih gelar sarjana di FISIP Universitas Sumatera Utara pada 1990, dan Pascasarjana Universitas Riau pada 2005.
Syamsuar menapaki karirnya sebagai birokrat. Syamsuar pernah menjabat sebagai camat, sejumlah jabatan stategis lainnya di Pemkab Siak, menjadi Asisten I Setdakab Siak, sebelum akhirnya menjadi Wakil Bupati Siak mendampingi Arwin AS pada 2001-2006.
Pada Pilkada Siak tahun 2006, Syamsuar mencoba peruntungan maju sebagai calon bupati berpasangan dengan Endang Sukarelawan yang diusung oleh Partai Golkar dan PKS. Namun pasangan ini gagal mengalahkan pasangan Arwin-OK Fauzi Jamil.
Gagal pada Pilkada Bupati Siak, Syamsuar yang masih berstatus pegawai negeri sipil (PNS) lantas pindah ke Pemprov Riau. Pada masa gubernur Riau Rusli Zainal, ia sempat menjadi Kepala Inspektorat Provinsi Riau.
Dalam karirnya, Syamsuar juga pernah ditunjuk sebagai Penjabat Bupati Kepulauan Meranti pada tahun 2009 pasca pemekaran dari Kabupaten Bengkalis.
Pada pilkada Siak 2011 Syamsuar kembali bertarung memperebutkan kursi Bupati Siak bersama Alfedri dan memenangkan Pilkada. Bersama Alfedri, Syamsuar memimpin Siak hingga kini pada periode keduanya.
Sebagai Bupati, Syamsuar dikenal sebagai sosok yang banyak inovasi dan sukses membangun Siak. Suami dari Misnarni ini memperhatikan pembangunan infrastruktur jalan di daerahnya, dan keberhasilannya makin dikenal karena sebagai pencetus “Tour de Siak”, sebuah lomba balap sepeda bertaraf internasional yang memadukan olahraga dengan pariwisata.
Kabupaten Siak juga banyak mendapat penghargaan yang luar biasa banyaknya selama dipimpin Syamsuar. Dimana dalam tahun 2017 saja sebanyak 24 penghargaan berhasi beliau raih.
Dalam pelayanan publik kepada masyarakat di Kabupaten Siak sangat mudah, murah, tidak berbelit-belit. Hal ini sangat membantu masyarakat dan membuat investasi banyak masuk ke Kabupaten Siak.
Profil Edy Natar Nasution
Berbeda dengan Syamsuar, sang wakil gubernur Riau terpilih Edy Natar Nasution berlatar belakang militer dengan jabatan terakhir Komandan Resor Militer (Danrem) 031/Wirabima. Jabatan tersebut disandangnya selama kurang dari setahun.
Dari catatan CAKAPLAH.COM, Edy Natar Nasution merupakan pria kelahiran kelahiran Bengkalis pada tanggal 29 Mei 1961.
Putra ketujuh dari sebelas bersaudara, pasangan H Achmad Natar Nasution dan Hj Chairani Judin yang merupakan putra asli Rokan Hulu ini memang sudah bercita-cita sejak kecil akan memberikan yang terbaik untuk tanah kelahirannya, Riau.
Edy Nasution menyelesaikan pendidikan Akabri - AD (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, Angkatan Darat) tahun 1984 dan Seskoad 1998.
Sebelum menjabat sebagai Danrem 031/Wirabima di Riau, Edy Nasution juga sempat mengemban amanat dalam berbagai penugasan dalam negeri dan luar negeri.
Penugasan dalam negeri diantaranya, Operasi Timor timur 1985 - 1988 sebagai Komandan peleton pemburu, Operasi Timur Timur 1991 sebagai Komandan Kompi dan Operasi Pengamanan Perbatasan Papua - PNG tahun 2000.
Selain itu dia juga pernah menyandang Inspektur Utama Itjen TNI (2010), Sekretaris Itjen TNI (2012), Inspektur Koditlat TNI (2015) dan Inspektur Umum Itjenad (2015).
Selanjutnya, penugasan luar negeri adalah, Pembinaan Atase Pertahanan di India, Iran dan Pakistan tahun 2007, Wasrik Atase Pertahanan di Jerman, Prancis, Inggris dan Spanyol tahun 2010 dan Wasrik Atase Pertahanan di Washington DC, New York dan Brazilia.
Suami Hj Suti Mulyati ini dikenal tegas dalam menjalankan tugas serta berpikir sederhana, terencana, memperhitungkan segala hal dan senantiasa menanamkan kejujuran, disiplin dan tanggungjawab.
Membangun Riau Lebih Baik
Diusung oleh Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sosial (PKS) dan Partai NasDem dengan total 13 kursi, Syamsuar-Edy Nasution membulatkan tekad untuk maju dalam Pilgubri 2018 dengan harapan mampu membawa Riau menjadi lebih baik. Dan akhirnya KPU menetapkan keduanya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih.
Bagi Syamsuar dan Edy Nasution, menjadi pemimpin bukanlah pekerjaan gampang dan seorang pemimpin mempunyai tugas utama, bagaimana mensejahterakan masyarakatnya. Baik itu dibidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan pembangunan infrastruktur. Pemimpin juga harus menjadi warna dalam kehidupan masyarakatnya karena pemimpin yang mengambil kebijakan, tentunya kebijakan itu sesuai dengan keinginan masyarakat.
Memimpin Riau 5 tahun ke depan, Syamsuar-Edy Nasution memiliki Visi Misi yang akan dijalankan untuk membawa Riau yang lebih baik.
Berikut ini Visi Misi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Syamsuar-Edy Natar Nasution.
Visi:
Terwujudnya Riau yang Berdaya Saing, Sejahtera, Bermartabat dan Unggul di Indonesia (Riau Bersatu).
Misi
1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Beriman, Berkualitas dan Berdaya Saing Global Melalui Pembangunan Manusia Seutuhnya.
2. Mewujudkan Pembangunan Infrastruktur Daerah yang Merata, Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan.
3. Mewujudkan Pembangunan Ekonomi yang Inklusif, Mandiri dan Berdaya Saing
4. Mewujudkan Budaya Melayu sebagai Payung Negeri dan Mengembangkan Pariwisata yang Berdaya Saing.
5. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pelayanan Publik yang Prima Berbasis Teknologi Informasi.
Mengacu kepada Visi tersebut, adapun hal yang menjadi konsentrasi kerja yang akan dilakukan oleh Pasangan Syamsuar-Edy Nasution adalah:
1. Pendidikan yang Berkualitas
Dengan cara meningkatkan kualitas guru, memberikan insentif guru dan juga memberikan beasiswa S1, S2 dan S3 dalam negeri & luar negeri untuk Guru & anak Riau yang berprestasi & tidak mampu.
2. Pelayanan Kesehatan Lebih Baik
Dengan cara meningkatkan pelayanan kesehatan, meningkatkan status puskesmas di daerah terpencil/sulit terjangkau menjadi Rumah Sakit Pratama type D dan menyiapkan sarana pengaduan BPJS.
3. Pemerataan Pembangunan
Dengan cara membangun & memperbaiki jalan menuju kawasan strategis, lalu membangun listrik pedesaan dan perkotaan, lalu membangun rumah layak huni, lalu meningkatkan infrastruktur dasar daerah terisolir dan daerah perbatasan, kemudian dengan pemenuhan akses air bersih/minum bagi masyarakat, kemudian bantuan keuangan provinsi untuk desa dan kabupaten/Kota, lalu meningkatkan peran CSR dalam pembangunan serta Mengembangkan kerjasama antar daerah.
4. Peningkatan Ekonomi Kerakyatan dan Penanggulangan Kemiskinan
Dengan cara Bantuan peremajaan kelapa sawit, kelapa dan karet, lalu dengan bantuan budidaya ikan tawar dan perikanan laut, kemudian bantuan permodalan UKM, lalu bantuan untuk keluarga miskin, lalu mengembangkan produk unggulan desa/kecamatan serta membangun pasar online riau (Riau E-Commerce).
5. Penyediaan Lapangan Kerja
Dengan cara pelatihan kewirausahaan bagi generasi muda, lalu membangun wadah ekonomi kreatif Riau (Riau creative HUB), lalu mendirikan UPT BLK (Balai Latihan Kerja) serta mengembangkan kawasan Industri.
6. Pembangunan Keagamaan
Dengan cara membangun Quran Centre di Pekanbaru, Pengelolaan Zakat di Kabupaten/Kota serta Membina kerukunan umat beragama.
7. Pembangunan Pariwisata dan Budaya
Dengan cara Membangun desa wisata, lalu menjadikan Riau sebagai destinasi wisata nasional, lalu dengan Menyelenggarakan festival seni & budaya bertaraf nasional & internasional, lalu dengan mengembangkan wisata olahraga (sport tourism) bertaraf nasional & internasional.
8. Penyelanggaraan Pemerintah yang Baik Bebas KKN
Dengan Cara Pelayanan terpadu satu pintu dengan menerapkan sistem perizinan online terintegrasi, lalu dengan pelayanan publik online menuju Riau Smart city, lalu dengan menandatangani pakta integritas anti KKN serta menyediakan sistem pengaduan masyarakat.