PEKANBARU (CAKAPLAH) - Empat Kabupaten di Riau hingga kini masih direndam banjir. Daerah terparah diterjang banjir adalah Kabupaten Kampar, dimana banjir sedikitnya menenggelamkan di 49 desa dengan jumlah korban banjir 5.247 KK (Kepala Keluarga).
Sementara kondisi banjir terparah kedua terjadi di Kabupaten Rokan Hulu dimana banjir menenggelamkan rumah 1.664 KK di 16 desa yang tersebar disejumlah Kecamatan.
Banjir hebat juga terjadi di Kabupaten Pelalawan, dimana 1.295 KK yang mendiami Delapan Desa dan Kelurahan menjadi korban.
Sementara banjir di Kuansing hari ini dilaporkan sudah mulai surut. Namun dari laporan yang masuk, setidaknya banjir masih merendam Tiga desa dan 385 KK menjadi korban banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger mengatakan, tingginya intensitas hujan akhir-akhir ini, juga menyebabkan terjadinya tanah longsor disejumlah daerah.
Seperti di Kabupaten Kampar, longsor terjadi di Kecamatan Kampar Kiri desa Tanjung Emas tepatya di KM 3-17 dan menyebabkan 3.160 KK yang mendiami beberapa desa didalamnya terisolir. Longsor juga terjadi di Kecamatan Gunung Sahilan, tepatnya di Desa Gema.
Di Kuansing, longsor juga terjadi di Desa Lubuk Ambacang. "Di Kuansing ini longsor terjadi di jalan antar desa," kata Edwar dalam pesan Whattapp nya kepada media.
Selain itu kata Edwar, jalur di 13 Desa di Kecamatan Kampar Kiri dan Kampar Kiri Hulu juga dilaporkan terputus akibat direndam banjir. " Terisolir karena akses jalan antar desa," tuturnya, Sabtu (11/3/2017)
Disamping itu, banjir juga merusak sejumlah infrastruktur dan fasilitas umum, seperti Sekolah, Masjid dan Jembatan dibeberapa desa.
Saat ini kata Edwar, pihaknya bersama dengan tim Kabupaten dan Kota terus berupaya memberikan bantuan dan evakuasi bagi warga yang terkenda banjir.
"Seperti BPBD Rohul telah menurunkan sampan/boat untuk melakukan evakuasi warga, melakukan pendataan warga yang terdampak banjir, mendirikan tenda untuk pengungsi," paparnya.
Hanya saja katanya, untuk mencapai beberapa lokasi yang masih terisolir, pihaknya masih terkendala akses jalan yang tak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.
"Kendalanya akses jalan yang tak bisa dilalui kendaraan roda dua, terutama untuk mengantar bantuan kepada masyarakat korban banjir," pungkasnya.
Sementara untuk bantuan korban banjir terutama Sembako terus mengalir, baik dari Pemerintah, swasta, lembaga sosial dan organisasi masyarakat.
Meskipun banjir sudah mulai surut dibeberapa daerah, Edwar mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap waspada, karena curah hujan masih cukup tinggi di wilayah hulu sungai yang mengalir di Riau.
Editor | : | Hadi |
Kategori | : | Kota Pekanbaru, Riau, Peristiwa |