PEKANBARU (CAKAPLAH) - Hari pertama diterapkannya denda bagi pembuang sampah sembarangan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru nampaknya tak diindahkan.

Pantauan CAKAPLAH.com, pada hari pertama pemberlakuan denda sampah sebesar Rp2,5 juta tersebut masih banyak terdapat sampah yang menumpuk di beberapa ruas jalan, seperti jalan Tuanku Tambusai, dan Jalan HR Soebrantas.

"Katanya diberlakukan denda, tapi masih banyak juga sampah yang menggunung, bagaimana Pemerintah ini, dikawal lah, dijaga, jangan bicara saja," kata Rahmawati, salah seorang warga Panam.

Hal yang sama juga dikatakan Indah, mahasiswa UIN Suska Riau ini menilai seharusnya dengan menerapkan denda sampah tersebut pemerintah sudah menyiapkan sarana dan prasarananya.

"Bagaimana tidak, lihat saja ini di HR Soebrantas susah sekali ditemui tempat sampah, alhasil masyarakat tentu membuang di tempat-tempat yang sudah dibuang sampah sebelumnya, juga tidak enak dilihat, semoga ini jadi perhatian pemerintah," cakapnya.

Terhitung mulai hari ini, 1 Agustus 2018,  Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) dan Tim Yustisi Kota Pekanbaru akan langsung memberlakukan sanksi bagi masyarakat yang membuang sampah disembarang tempat.

Nantinya, masyarakat yang membuang sampah sembarangan akan dikenakan denda sebesar Rp2,5 juta, sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) nomor 8 tahun 2014 tentang pengelolaan sampah.

Sanksi ini sudah memakan korban. Tim Yustisi berhasil mengamankan 16 warga karena kedapatan membuang sampah sembarangan.

Walikota Pekanbaru, Firdaus mengatakan kepada media, nantinya, ke 16 orang tersebut akan didata terlebih dahulu sebelum nantinya di BAP (Berita Acara Pemeriksaan).

"Untuk ke 16 orang yang telah diamankan tadi, kita berikan keringanan dulu. Jadi setelah di BAP, mereka akan kita pulangkan dan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi kembali," kata Walikota Pekanbaru, Firdaus, saat menjabarkan aksi Pekanbaru Bersih di ruang Command Center, Rabu (1/8/2018).

Firdaus menyebut, jika masyarakat masih tetap membandel dengan membuang sampah sembarangan, tim yustisi dan DLHK Kota Pekanbaru akan langsung memberikan sanksi denda sebesar Rp2,5 juta.

"Jadi sanksi yang kita berikan ini agar masyarakat bisa taat aturan. Karena selama ini kita sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan," ungkapnya.

Mantan Kepala Dinas PU Riau ini menambahkan, aksi pekanbaru bersih akan berhasil jika seluruh komponen masyarakat yang terdiri dari ulama, umaroh dan umat saling bersinergi.

"Aksi ini akan berhasil jika pribadi masyarakat Pekanbaru juga peduli dan semua komponen saling bersinergi," imbuhnya.

Terakhir, Firdaus mengatakan jika tercipta tekad dan usaha untuk merubah mindset dan masyarakat tidak selalu menyalahkan pemerintah terkait minimnya tempat sampah, maka program ini tidak akan berhasil.

"Berhasilnya program ini bukan hanya soal sarana dan prasarana. Tapi keyakinan dan kesadaran pola pikir. Kalau dalam hatinya belum berubah, dan diikuti dengan perilaku ya tidak akan berhasil," pungkasnya.