PEKANBARU (CAKAPLAH) - Saat ini ada 5.009 guru bantu yang berada dalam tanggungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau. Guru tersebut bertugas menjalankan fungsi pendidikan yang tersebar di berbagai kabupaten/kota di Riau. Namun sayangnya, tingkat kesejahteraan guru bantu masih sangat minim dibanding guru PNS.
Seperti yang diungkapkan seorang guru bantu asal Pekanbaru yang tergabung dalam Perkumpulan Komunikasi Guru Bantu Provinsi (PKGBP) Riau, Nabilla, menyebutkan kesenjanhan ini begitu terasa. Bahkan hingga hari ini masih ada guru bantu yang hampir tiga bulan belum menerima haknya.
Nabilla menyebutkan permasalahan yang saat ini diterima oleh para guru bantu yakni keterlambatan gaji, ketiadaan BPJS, dan tidak adanya peningkatan kompetensi.
"Yang terpenting juga tidak ada pengangkatan status, padahal sudah banyak yang mengabdi lebih dari 10 tahun," sebut Nabilla.
Begitu juga dengan Putra, guru bantu asal Kuansing. Dalam pertemuan PKGBP yang juga dihadiri oleh Gubernur Riau dan Anggota DPRD Riau, ia mengatakan hendaknya kesejahteraan guru bantu ini bisa jadi prioritas.
Putra mengatakan kondisi guru bantu saat ini masih jauh dari sejahtera. Bahkan untuk gaji yang diberikan masih berada di bawah UMR. "Terkadang dibayar tidak rutin. Seperti awal tahun ini, bisa nunggu hingga tiga sampai enam bulan baru dibayar," sebutnya.
Putra meminta kepada Gubernur untuk bisa memperjuangkan nasibnya dan guru bantu lainnya agar berpenghasilan dengan layak.
Pada Sabtu (11/3/2017), PKGBP mengadakan Rakor untuk membahas persoalan ini. Kegiatan tersebut diadakan di Bali View Hotel Pekanbaru.
Penulis | : | Abdul Latif |
Editor | : | Hadi |
Kategori | : | Pendidikan, Riau |