PEKANBARU (CAKAPLAH) - Meski belum memberikan kontribusi terhadap daerah, namun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mempercayakan PT Riau Petroleum menangani Participating Interest (PI) 10 persen di Wilayah Kerja Siak.

Bahkan anehnya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Riau ini meski belum pernah menangani bisnis perminyakan, namun tiba-tiba sudah memiliki anak perusahaan. Seperti PT Riau Petroleum Siak yang mengelola PI 10 persen di Wilayah Kerja Siak atau Blok Siak.

Hal itu terungkap saat PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Siak kontraktor di bawah pengawasan dan pengendalian SKK Migas melakukan penandatangan perjanjian pengalihan dan pengelolaan PI 10 persen pada Wilayah Kerja Siak (WKS) dengan PT Riau Petroleum Siak, Selasa (7/8/2018) di Gedung Daerah, Pekanbaru.

Kepala Biro Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setdaprov Riau, Darusman kepada CAKAPLAH.COM, mengakui bahwa PT Riau Petroleum memiliki anak perusahaan di daerah.

"Anak perusahaan itu dibentuk sudah lama, kalau tak salah tahun 2015 lalu. Ini disiapkan karena kita ingin anak perusahaan ini bisa mengelola blok-blok minyak yang ada di Riau," katanya.

Selain itu dibentuknya anak perusahan Riau Petroleum itu, lanjut Darusman, diharapkan dapat mengejar PI 10 persen. Sehingga dengan PI tersebut, Petroleum bisa memberikan deviden kepada Pemprov Riau dan kabupaten/kota wilayah kerjanya.

"Memang selama ini Riau Petroleum belum ada deviden yang diberikan, ini karena mereka belum ada menangani bisnis apa-apa. Namun dengan PI ini kita harapkan Riau Petroleum bisa berperan seperti yang diinginkan menjadi BUMD yang menangani migas," harapnya.

Sementara itu, Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman saat dikonfirmasi CAKAPLAH.com alasannya menunjuk Riau Petroleum menangani PI 10 persen menyatakan, Riau Petroleum memang dari dulu disiapkan untuk pengelolaan Migas di Riau.

"Karena kedepan banyak blok-blok yang habis dan dalam melaksanakan implementasi Permen ESDM kita harus mempersiapkan BUMD. Karena dikejar waktu tentu kita siapkan Petroleum dan anak perusahaannya menangani PI 10 persen," katanya.

Bahkan saat disinggung selama ini Riau Petroleum belum menunjukan kinerja yang bagus, Andi Rachman menyatakan memang selama ini Riau Petroleum belum ada bisnisnya.

"Karena sudah kita persiapkan, maka kita dukung dan dorong terus Petroleum. Begitu juga kabupaten yang ada wilayah kerjanya di Blok Siak harus mendukung," ujarnya.

"Tadi kita lihat Bupati Rohil, Rohul, Bengkalis dan Kampar hadir saat penandatangan peralihan dan pengelolaan PI 10 persen, itu tandanya mereka berkomitmen mendukung Riau Petroleum," paparnya.

Apakah ada target untuk Riau Petroleum setelah mendapatkan PI 10 persen, Andi Rachman menyatakan belum ada karena baru saja mendapat PI.

"Tapi target terdekat mereka harus menyelesaikan administrasi PI 10 persen untuk blok-blok yang lain seperti Blok Kampar akan dikelolah Riau Petroleum Kampar," pungkasnya.