(CAKAPLAH) Pesawat tempur F-16 milik TNI Aangkatan Udara mengalami insiden saatlanding. Pesawat jet asal Amerika Serikat itu tergelincir setelah remnya bermasalah atau brake malfunction.
Meski mengalami masalah, namun menurut Kepala Dinas Penerengan AU (Kadispenau) Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya, penerbang pesawat itu selamat.
"Kondisi penerbang Mayor Pnb Andri (jabatan kasiops, red) dan Lettu Pnb Marko (siswa konversi, red) dalam keadaan selamat dan tidak terluka," kata Jemi melalui siaran pers yang diterima rilis.id, Selasa (14/3/2017).
Jemi mengatakan, insiden itu terjadi di ujung Runaway 18 Lanud Rusmin Nuryadin Pekan Baru pada Selasa pukul 17.25 WIB. Saat ini, menurutnya, pesawat itu sudah dalam penanganan.
"Pesawat sedang dievakuasi untuk ditarik ke Hanggar Skadron 16," tutup perwira tinggi TNI AU lulusan AAU angkatan 1989 tersebut.
Sebelumnya, General Manager Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Jaya Tahoma Sirait mengatakan aktivitas penerbangan kembali normal mulai pukul 18.38 WIB, setelah pesawat tempur TNI AU tergelincir di ujung landasan berhasil dievakuasi.
"Bandara sempat ditutup sekitar 40 menit," katanya di Pekanbaru, Selasa (14/3).
Menurutnya, selama penutupan bandara, sejumlah penerbangan di Bandara SSK II Pekanbaru mengalami gangguan. Diantaranya adalah pesawat Garuda Indonesia yang terbang dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Pekanbaru, terpaksa dialihkan (divert) ke Bandara Minangkabau, Provinsi Sumatera Barat.
Kemudian Lion Air dari Kualanamu, Medan, Sumatera Utara terpaksa balik lagi atau return to base akibat penutupan Bandara. Begitu juga dengan Air Asia yang dalam posisi siap terbang harus kembali lagi ke apron Bandara Pekanbaru.
Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin, Marsekal Pertama Henri Alfiandi membenarkan kejadian itu. Ia mengatakan akan segera menggelar konferensi pers terkait peristiwa itu pukul 22.00 WIB malam ini.