Warga Sakai saat dijumpai Andi Rachman
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak dinilai tak punya perhatian atas nasib warga suku Sakai. Kondisi ini diakui langsung oleh warga suku Sakai di hadapan Gubernur Riau Arsyajuliandi Rachman saat mereka melakukan aksi di Kantor Gubernur Riau, Rabu (15/03/2017).
"Kami warga Suku Sakai sama sekali tidak diperhatikan oleh Pemkab Siak," keluh kordinator aksi Suku Sakai Jalan Kaki Kandis-Pekanbaru, Soni, di hadapan Gubernur Riau.
Dikatakan Soni, banyak perlakuan Pemkab Siak yang dianggap tidak berpihak kepada suku Sakai. Misalnya, dalam pemberian beras miskin (raskin).
"Raskin tak kunjung sampai ke tangan warga suku Sakai yang tingkat ekonominya dibawah rata-rata," cakapnya.
Soni juga bercerita tentang penyampaian tuntutan mereka ke Kantor Bupati Siak terkait konflik tanah ulayat. Katanya, warga bukannya dilayani dengan baik, malah diusir.
"Pergi sana. Kami di sini tidak bisa berbuat apa-apa," ungkap Soni menirukan perkataan pejabat di Pemkab Siak saat warga suku Sakai mengadukan kasus tanah ulayat ke Kantor Bupati Siak beberapa waktu lalu.
Bahkan, saat melakukan aksi jalan kaki dari Kandis menuju Pekanbaru pihaknya sering melintasi kantor pemerintahan, seperti kelurahan dan kecamatan.
"Saat jalan kaki ke Pekanbaru, kami melintasi Kantor Camat Kandis yang megah itu. Bukan mereka memberikan semangat atau merasa prihatin, tapi mereka malah tertawa melihat warga Suku Sakai jalan kaki menuju Pekanbaru," bebernya.
"Kami sudah capek dibodohi dan dibohongi terus oleh Pemerintah Kecamatan Kandis dan Pemkab Siak. Bahkan mereka pernah mengusir kami saat warga Sakai menyampaikan aspirasinya terkait tanah ulayat," pungkasnya mengeluh.
Penulis | : | CK5 |
Editor | : | Alzal |
Kategori | : | Kota Pekanbaru, Kabupaten Siak, Riau, Peristiwa |