CAKAPLAH - Inter Milan sukses mengandaskan Tottenham Hotpsur 2-1 pada matchday pertama Liga Champions Grup B, Rabu (19/9/2018) dini hari WIB di Giueseppe Meazza.
Christian Eriksen sempat membawa Spurs unggul di menit 54, akan tetapi Mauro Icardi dan Matias Vecino berhasil membawa Inter unggul.
Raihan tiga angka ini menjadi start sempurna bagi Inter. Pasalnya, di laga selanjutnya mereka 'hanya' akan berhadapan dengan PSV Eindhoven Sementara, Spurs harus meladeni Barcelona yang sukses memetik tiga angka di waktu yang bersamaan.
Inter tampil pincang saat menjamu Spurs dalam bentrokan kali ini. Dua full-back reguler mereka, Sime Vrsaljko dan Danilo D'Ambrosio masih belum 100% fit. Nama yang disebut belakangan berangkat dari bangku cadangan, sementara Vrsaljko mesti ditepikan.
Luciano Spalletti tak ada pilihan lagi selain menggeser Milan Skriniar di pos full-back kanan. Sedangkan Kwadwo Asamoah yang intens dipasang sebagai gelandang kini dipindahkan ke sektor full-back kiri.
Kubu Spurs juga tak jauh berbeda karena tak diperkuat Hugo Lloris, Dele Alli, dan Moussa Sissoko yang masih dirundung cedera.
Masalahnya, Mauricio Pochettino juga tidak memasukkan Kieran Trippier dan Toby Alderweireld dalam skuatnya kali ini.
Untuk menggantikan kedua nama di atas, Pochettino menurunkan Serge Aurier dan Davinson Sanchez. Sementara Erik Lamela dan Son Heung-Min --bersama Christian Eriksen diutus demi menunjang Harry Kane.
Inter berhasil mengerdilkan gempuran Spurs sepanjang babak pertama. Suplai bola kepada Kane berhasil disumbat berkat pressing yang dilancarkan di sepertiga pertahanan Spurs.
Penetrasi sisi sayap yang dilancarkan Son dan Lamela juga sukses diredam Inter. Keduanya telah tujuh kali kehilangan penguasaan bola dan bila dikalkulasi, jumlahnya lebih banyak dibanding seluruh pemain Inter.
Mampetnya variasi serangan itu yang menjadi alasan minimnya daya gedor Spurs. Hanya sekali mereka mengancam gawang Samir Handanovic, itupun melalui tendangan bebas Eriksen di menit 12.
Di sisi lain, dominasi serangan Inter belum berbuah hasil. Dari empat tembakan yang mereka lepaskan, hanya sepakan Radja Nainggolan yang mengarah ke sasaran. Paruh pertama pun berakhir dengan skor kacamata.
Pasca-rehat, Inter masih menerapkan pressing untuk meminimalisir build-up serangan Spurs. Namun, Pochettino mengakalinya dengan membebaskan para pemainnya untuk melepaskan tendangan dari luar kotak penalti.
Hasilnya tokcer, Eriksen berhasil memecah kebuntuan setelah memanfaatkan bola muntah hasil sepakan jarak jauhnya di menit 54. Bola hasil tendangannya yang membentur Miranda tak mampu diantisipasi oleh Handanovic.
Spurs pun perlahan mampu lolos dari tekanan dan balik menebar ancaman melalui dua tembakan dari Son dan Lamela. Beruntung bagi Inter, kedua peluang itu masih bisa dibendung Handanovic. Masuknya Lucas Moura makin memperkaya opsi serangan Spurs.
Mantan penggawa Paris Saint-Germain itu bukannya tidak mungkin menginiasi gol andai Lamela berhasil mengonversi peluang dengan baik. Spalletti pun juga beraksi dengan menurunkan Antonio Candreva dan Keita Balde demi mendongkrak kreativitas dari sisi sayap.
Gol yang ditunggu-tunggu Inter akhirnya lahir di menit 85 via Icardi. Pasangan Wanda Nara itu menyambut umpan silang Asamoah dengan tendangan voli yang melumpuhkan Michel Vorm.
Inter akhirnya berhasil membalikkan keadaan di menit injury time. Adalah Vecino yang menjadi pahlawan kemenangan timnya usai mengonversi sundulan kepala Stefan de Vrij. Gol tadi sekaligus menutup laga dengan skor 2-1 untuk kemenangan Inter.
Editor | : | Jef Syahrul |
Sumber | : | Kumparan.com |
Kategori | : | Olahraga |