(CAKAPLAH) - Produsen farmasi tanah air, PT Bio Farma siap meluncurkan vaksin Biosimilar, yang digunakan untuk pengobatan kanker payudara, dan Tifoid Conjugat, yang digunakan sebagai vaksin untuk penyakit tipus.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma (Persero), Rahman Rustan.
"Filosofi biofarma kini ingin memberi keahlian bukan hanya nilai ekonomi, tapi juga ada aspek sosial," kata Rahman dalam Workshop Bio Farma 2017 di Bandung, Jawa Barat, Ahad 19 Maret 2017.
Rahman mengatakan pasar farmasi di negara berkembang sangat pesat. Pada 2006, pasar farmasi berkembang 14 persen, pada 2011 berkembang 20 persen, dan pada 2016 berkembang 30 persen dengan pasar terbesar di Indonesia dan Vietnam. "Kita harus kurangi impor," kata dia.
Peneliti Utama Bio Farma, Erman Triatama, menambahkan pihaknya bersiap merilis setidaknya enam produk baru pada periode 2019-2022. Beberapa di antaranya, Tifoid Conjugat, Rotavirus Measles Rubella, New TB, SIPV, dan Biosimilara.
Meskipun begitu, Erman mengatakan baru ada dua produk yang siap diluncurkan pada 2019 yakni Biosimilar, yang digunakan untuk pengobatan kanker payudara, dan Tifoid Conjugat, yang digunakan sebagai vaksin untuk penyakit tipus. "Karena ada yang masih eksperimental," kata dia.
Rahman menambahkan semua pengembangan produk biofarma akan bersinergi dalam riset dengan perguruan tinggi dan universitas di Indonesia. "Karena kita harus mempercepat kemandirian produk," ujar Rahman. Riset tersebut bekerja sama dengan beberapa universitas yang memiliki jurusan seperti farmasi, biologi, kedokteran, dan kedokteran hewan.
Editor | : | Hadi |
Sumber | : | Tempo.co |
Kategori | : | Serba Serbi |