PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kesalahan pegawai melaporkan hasil kinerjanya di aplikasi e-Sikap menjadi penyebab lambatnya pencairan single salary system atau Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) Pemprov Riau.

Hal itu dikatakan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau, Ikhwan Ridwan, kepada CAKAPLAH.com, Selasa (25/9/2018). Bahkan dari hasil verifikasi, pihaknya sering kali menemui kesalahan. Akibatnya, berkas pencairan dikembalikan ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bersangkutan.

"Yang kasih nilai pegawai itu OPD, kemudian BKD melakukan verifikasi atas hasil kinerja pegawai melalui e-Sikap. Memang kadang-kadang masih ada kita temukan kesalahan dan kita kembalikan untuk diperbaiki," katanya.

Menurut Ikhwan, untuk sistem e-Sikap tidak ada masalah. Hanya saja pegawai belum terbiasa menggunakan aplikasi e-Sikap melaporkan hasil kinerjanya.

"Kalau dulu setiap bulan terima TPP, kalau sekarang dengan single salary harus ada pertanggungjawabannya, harus ada penilaian kinerjanya. Karena belum terbiasa, maka untuk penyelesaian administrasi pencairan sering salah," paparnya.

Ikhwan juga membeberkan ada beberapa OPD yang belum melengkapi syarat atau administrasi pencairan single salary.

"Ada beberapa OPD tidak melengkapi syarat, misalnya nilai pegawai tidak sesuai dengan kinerja. Ada juga yang asal buat laporan. Memang tidak banyak, tapi ada beberapa yang berkasnya kita kembalikan untuk diperbaiki," bebernya.

Ikhwan memprediksi kesalahan dalam pengisian e-Sikap hanya 5 persen. Dia menduga kesalahan itu terjadi dalam menginput data.

"Dampaknya ya satu kantor tidak bisa dibayarkan single salarynya kalau ada kesalahan. Satu orang saja salah tidak bisa dicairkan TPP-nya, dan harus diperbaiki. Tapi kalau proses verifikasi tidak ada masalah, maka selanjutnya kita serahkan ke BPKAd untuk proses pencairan," cakapnya.