Ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Realisasi pendapatan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, baik dari dana perimbangan pusat maupun Pendapatan Asli Daerah (PAD), pada triwulan III tahun 2018 baru Rp5,5 triliun. Sementara target keseluruhan pendapatan tahun ini Rp9 triliun.
Kepala Pendapatan Daerah (Bapenda) Riau, Indra Putra Yana, mengatakan bahwa sampai saat ini capaian target pendapatan dari dua sumber tersebut mencapai 65 persen.
Indra merincikan, tahun ini pihaknya menargetkan PAD Rp3,2 triliun. Sedangkan realisasinya baru Rp2,3 triliun atau 60 persen.
"Jadi PAD kita itu terdiri dari berbagai sumber pendapatan. Seperti Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB), pajak air permukaan dan pajak rokok," cakap Indra kepada CAKAPLAH.com, Senin (1/10/2018).
Ia menjelaskan, untuk PKB dari target Rp995 miliar baru tercapai Rp743 miliar. Kemudian, BBNKB yang ditargetkan Rp828 miliar progresnya Rp664 miliar.
Sedangkan PBBKB, dari Rp898 miliar yang ditargetkan realisasinya Rp580 miliar. Lalu, pajak air permukaan ditargetkan Rp65 miliar capaian Rp19 miliar. Dan terakhir pajak rokok realisasi Rp208 miliar dari target Rp415 miliar.
Sementara untuk pendapatan dari dana perimbangan yang bersumber dari APBN, seperti dana bagi hasil pajak yang ditargetkan Rp2,1 triliun realisasinya baru Rp1,12 triliun atau 53 persen.
Selanjutnya, Dana Alokasi Umum (DAU) realisasi Rp1,2 triliun atau 85 persen dari target Rp1,4 triliun. Terakhir Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik realisasi Rp1,2 triliun atau 78 persen dari target Rp1,5 triliun.
"Reliasasi target pendapatan kita secara keseluruhan 65 persen. Sekarang kita harus bekerja keras untuk menjaga stabilitas keuangan daerah. Dengan sisa waktu yang ada, kita optimalkan mengejar potensi pendapatan," ungkap Indra sambil menambahkan bahwa target tersebut mampu direalisasikan.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Ekonomi, Pemerintahan, Riau |