PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan mengoptimalkan perpanjangan waktu imunisasi dengan menggunakan vaksi Measles Rubella (MR) sampai 31 Oktober mendatang.

Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir kepada CAKAPLAH.com, Rabu (3/10/2018) di Pekanbaru. Dia mengatakan sampai awal Oktober ini progres imunisasi MR di Riau baru mencapai 30,5 persen.

Dimana secara nasional, kata Mimi, progres imunisasi vaksi MR di Riau urutan nomor tiga dari bawah dari 28 provinsi se-Indonesia yang melaksanakan program imunisasi MR fase kedua di luar pulau Jawa.

"Progres itu masih jauh dari harapan kita. Riau nomor tiga bawah setelah Aceh dan Sumatera Barat. Makanya kita harap dengan perpanjangan waktu ini kita bisa optimalkan imunisasi MR di Riau," katanya.

Lebih lanjut disampaikannya Mimi, progres imunisasi per kabupaten/kota se-Riau. Sejauh ini baru kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) yang tertinggi progres imunisasinya 59.05 persen. Sedang realisasi terendah itu di kota Dumai hanya 4,68 persen.

Kemudian setelah Kuansing, progres tertinggi berada di Pelalawan 46,97 persen, Indragiri Hulu 43,61 persen, Rokan Hilir 43,15 persen, Bengkalis 40,73 persen, Rokan Hulu 29,20 persen.

Selanjutnya Kampar 27,07 persen, Indragiri Hilir 24,81 persen, Kepulauan Meranti 24,51 persen, Pekanbaru 18,63 persen, Siak 11,61 persen dan Dumai 4,68 persen.

Mimi mengakui, rendahnya progres imunisasi di kabupaten/kota di Riau tidak lepas dari beredarnya isu halal dan haramnya vaksi MR. Namun semua itu sudah diluruskan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Makanya kita berharap semua pihak tanpa terkecuali dapat bahu membahu mensukseskan program Kementerian Kesehatan ini. Apalagi imunisasi ini sudah mendapat dorongan dari MUI, dimana pemberian vaksin MR diperbolehkan karena darurat," tutupnya.