PEKANBARU (CAKAPLAH) – Untuk percepatan implementasi Perda Muatan Lokal di Riau, hari ini Forum Guru Budaya Melayu Riau Resmi dikukuhkan di Aula Taman Budaya. Pengukuhan dilakukan oleh gubernur Riau yang diwakili Kadis Kebudayaan Riau, Yoserizal Zen. Dengan adanya pengukuhan ini maka upaya penerapan muatan di sekolah akan lebih ditingkatkan.

Forum ini terdiri dari lebih dari lebih 2.000 orang guru se-Riau, di mana 300-nya ada di Pekanbaru. Pada forum ini Agus Azzimir menjadi Ketua Forum Guru Budaya Melayu Riau.

Kadis Kebudayaan Provinsi Riau, Yoserizal, menyebutkan bahwa pendidikan muatan lokal sebenarnya berada di bawah koordinasi Dinas Pendidikan. Namun karena ini berkaitan dengan nilai dan unsur budaya, pihaknya tetap mendorong agar penerapan peraturan daerah tersebut terimplementasi dengan baik.

Yose mengatakan juga bahwa saat ini sudah banyak kebudayaan Riau yang sudah terkikis, khususnya di generasi muda. Untuk itu para guru SD dan SMP ini diberikan wadah untuk bisa mengembangkan kembali Budaya Melayu di sekolahnya masing-masing.

“Jangan sampai nantinya kita kehilangan nilai-nilai kebudayaan kita,” sebutnya.

Sementara itu, Sekretaris Dewan Kehormatan Lembaga Adar Melayu (LAM) Pekanbaru, Maryenik Yanda, juga mendukung terbentuknya wadah bagi para guru ini. Ia mengatakan muatan lokal perlu ditingkatkan di dunia pendidikan, sehingga orang Melayu tidak kehilangan identitas.

“Meski kita tinggal di Bumi Melayu, tapi kebudayaannya belum mendominasi dan makin terpinggirkan,” sebut Maryenik.

Maryenik menyebutkan untuk muatan yang dimasukkan harus mencakup banyak aspek. Mulai dari pelajaran Bahasa Melayu, makanan daerah, pakaian dan juga kerajinan khas Riau. “Kita memiliki nilai budaya sendiri, sayang jika tidak dilestarikan. Jika dibiarkan justru akan tenggelam," katanya.

“Kita dari LAM sangat mendukung terbentuknya forum ini demi kelestarian budaya kita di generasi yang akan datang,” tutup Maryenik.