(CAKAPLAH) - Sejumlah nama disebut-sebut maju di Pilgubri 2018, tapi rata-rata memposisikan diri sebagai calon gubernur. Namun menurut dosen UIR, Alsukri MIK, setidaknya ada tiga nama calon Wagubri yang memiliki potensi tinggi untuk bisa mendongrak dan membantu suara calon gubernur nanti.
Ketiga nama tersebut adalah asisten I Setdaprov Riau Ahmadsyah Harofie, Ketua DPRD Riau Septina Primawati Rusli, dan Ketua Fraksi PKB MPR RI, Lukman Edy.
"Menurut penilaian saya, Ahmad Syah Harrofie, Septina dan Lukman Edy adalah calon Wagubri yang bahaya. Artinya, punya potensi untuk membantu dongkrak suara pasangan calon gubernurnya nanti," kata Alsukri.
Dijelaskan Alsukri, nama Ahmad Syah cukup populer di Riau. Dan dia salah seorang birokrat senior dan dianggap representasi masyarakat pesisir Riau.
Apalagi, tambah mantan jurnalis ini, Ahmadsyah pernah menjadi penjabat Bupati Bengkalis dan terbilang sukses menjalankan tugasnya.
"Ahmadsyah pernah jadi calon bupati Rohil, pernah juga menjadi penjabat bupati Bengkalis, dengan modal ini, tak dapat kita nafikkan dia adalah figur representasi orang pesisir Riau. Belum lagi kalau kita melihat jaringan Ahmadsyah ini secara organisasi, dia sudah senior," jelasnya.
Sedangkan Septina, kata Alsukri, juga merupakan calon yang bisa menjadi figur menjual di posisi wagubri. Nama besar mantan Gubernur Riau Rusli Zainal masih melekat di Septina karena memang dia istri Rusli Zainal.
"Septina ini kan ketua DPRD Riau sekarang dari dapil Inhil. Dan dia sebenarnya adalah orang Rokan Hulu. Jadi, setidaknya di dua daerah dia punya kans tinggi ditambah lagi nama besar suaminya Rusli Zainal," kata Alsukri.
Berbicara tentang figur Lukman Edy, Alsukri juga menilai sangat potensial. Lukman Edy, katanya adalah anak jati Riau yang berkiprah di kancah nasional dan pernah juga menjadi calon gubernur Riau.
"Kalau Lukman Edy tidak mengambil posisi sebagai calon gubernur Riau, maka Lukman Edy sangat pas untuk menjadi calon wagubri. Dia adalah tokoh Riau yang sudah berkiprah di kancah nasional. Jadi, Lukman Edy punya nilai plus bila dia mau jadi wakil gubernur," ujar alumnus pasca sarjana ilmu komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta ini.