PEKANBARU (CAKAPLAH) - Baru-baru ini masyarakat Riau dihebohkan oleh  salah satu grup media sosial Facebook yang bernama  Comunity Gay Riau (Selat Panjang, Siak, Bukit Tinggi, Padang, Bengkalis, Dumai). Aktifitas di grup tersebut sangat aktif dan dinilai melanggar norma.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi V DPRD Riau, meminta agar pemerintah cepat tanggap untuk mengatasi serta mengantisipasi munculnya komunitas Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) di Provinsi Riau.

"Kalau benar-benar itu LGBT, DPRD Riau mengundang tokoh-tokoh agama, untuk segera memberantas ini. Kita juga minta agar orang tua mengawasi anak - anaknya, dan masyarakat selalu waspada di lingkungan sosialnya," kata Aherson.

Politisi Demokrat ini mengatakan, pihak terkait seperti Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Riau untuk segera mengkonfirmasi kebenaran dan mengungkap grup tersebut agar segera dapat ditindak. Mengingat komunitas LGBT tidak diterima oleh oleh norma dan agama yang ada di Indonesia.

"Kita minta pihak terkait agar cepat tanggap, khususnya infokom, agar grup Facebook itu segera diselidiki dan jangan dibiarkan berlama-lama. Karena LGBT ini dilarang di Indonesia, terutama di Riau, dan mereka justru dengan berani menyatakan dirinya di media sosial, ini lampu merah bagi Riau," cakap Aherson lagi.

Lebih lanjut, Aherson menambahkan, jika nantinya grup tersebut tidak terbukti grup perkumpulan LGBT. Pemerintah harus tetap berupaya agar masyarakat tidak menjadi resah dan bisa membuat masyarakat menahan diri, karena mengingat perilaku LGBT sangat tidak pantas.

"Kalaupun ternyata itu bukan grup LGBT, kita harus tetap menyelidiki, mengapa nama grupnya dibuat seperti itu, atau kalau isinya hanya 1 atau dua orang saja, tetap harus ditindak oleh pemerintah itu," tukasnya.