Pekanbaru (CAKAPAH) - Pemerintah Provinsi Riau, melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Riau, hanya akan menerima sebesar Rp270 juta dari pihak event organizer (EO) hasil pemasukan pelaksanaan Riau Expo tahun 2018.

Pendapatan ini jauh lebih kecil dan tidak sebanding dengan pendapatan yang akan diterima PT Arsi Mitra Mandiri sebagai EO Riau Expo 2018. Dimana pihak EO menerima seluruh pembayaran sewa stand yang ada di lokasi Riau Expo yang digelar di halaman komplek kediaman Gubernur Riau. Padahal, lahan tempat Riau Expo dipinjamkan dengan cuma-cuma alias gratis.

Dari catatan CAKAPLAH.COM, masing-masing stand di Riau Expo disewakan dengan harga berbeda-beda. Untuk tenda utama dipatok dengan harga yang cukup wah, mulai dari Rp18 juta sampai Rp20 juta. Dari 90 tenda utama A dan B, sebanyak 75 stand sudah terisi. Jika dikalikan dengan harga sewa sebesar Rp18 juta maka EO akan menerima sebanyak Rp1,3 Miliar lebih.

Sementara untuk stand yang ada di luar tenda utama terdapat sebanyak 30 unit dengan tingkat keterisian sebanyak 20 unit dengan harga terendah Rp3,5 juta. Dengan demikian hasil sewa stand kelas ini mencapai Rp70 juta.

Sedangkan untuk UMKM disediakan sebanyak 100 unit stand dengan tingkat keterisian mencapai 50 unit.  Masing-masing stand disewakan sebesar Rp5 juta. Jika ditotalkan maka pemasukan dari sewa stand kelas ini mencapai Rp250 juta.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Riau, Eva Revita, mengatakan, pihaknya hanya menyediakan lokasi. Untuk acara mulai dari pembukaan dan penutupan, termasuk acara hiburan disediakan oleh pihak EO. Selanjutnya EO akan memberikan pendapatan dari Riau Expo 2018.

“Kita nanti akan menerima PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari EO sebesar Rp270 juta. Untuk acara itu ditanggung oleh pihak EO,” terang Eva Revita.

Disinggung apakah Pemprov Riau ada mengeluarkan anggaran untuk acara tersebut, Eva tidak membeberkannya. Karena dalam segala kegiatan Riau Expo hanya dijalankan oleh EO. Pihaknya tetap ada mengeluarkan anggaran pada acara.

“Dari kita hanya biaya untuk pembukaan dan penutupan serta booth saja kok. Untuk mengisi acara mereka yang mengeluarkan,” ungkap Eva.

Belum Ramai

Sementara itu, memasuki hari kelima pelaksanana Riau Expo jumlah pengunjung tergolong sedikit, terutama dari pagi hingga sore hari. Tidak begitu tampak masyarakat yang datang ke Riau Expo. Selain lokasi dan kurangnya promosi masyarakat juga enggan masuk ke dalam lokasi yang selama ini tertutup.

Salah seorang pedagang gelang, mengatakan, dagangannya belum begitu banyak yang membeli. Dan dikhawatirkan tidak akan seimbang antara biaya sewa dengan hasil penjualan.

Masyarakat hanya banyak datang pada malam hari itupun hanya melihat-lihat tidak ada membeli dagangan kecuali kuliner.

“Masih sepi yang beli apalagi dari pagi sampai siang. Kalau malam warga cuma beli makanan. Masih sepi belum ramai padahal sudah lima hari,” kata Deni.