PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau membuat pernyataan sikap terkait polemik Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Riau.
Anggota BEM UR, Aditya mengatakan, penguasaan sumber daya alam oleh korporasi yang selama ini terjadi membuat masyarakat Riau dihadapkan oleh segudang persoalan mulai dari ilegal logging, konflik lahan hingga kebakaran hutan dan lahan yang semuanya itu begitu kompleks dan tak ada habis-habisnya.
Lebih lanjut disampaikannya, perambahan hutan dan menjamurnya perkebunan sawit menjadi malapetaka yang menimpa Riau. Bila musim hujan turun maka sebagian wilayah kabupaten di Riau dilanda banjir.
Sebaliknya, bila musim kemarau datang kebakaran hutan pun melanda.
"24 Tahun terakhir ini Provinsi Riau menjadi provinsi dengan tingkat laju deforestasi hutan tropis tertinggi seluas 3,7 juta hektare, " tuturnya.
Apalagi pada penghujung 2016, Pansus Monitoring dan Perizinan DPRD Provinsi Riau menemukan berbagai perusahaan yang dinyatakan ilegal dan menimbulkan potensi kerugian negara yang mencapai puluhan triliun rupiah pertahun.
Maka dengan ini Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau bersikap:
1. Mendesak seluruh aparat penegak hukum untuk adil dan tak pandang bulu.
2. Menuntut Pemerintah Pusat untuk meninjau kembali Sk.673/Menhut-II/2014 dan Sk. 878/Menhut-II/2014 yang diindikasikan mengakomodir kepentingan Korporasi yang selama ini beroperasi ilegal di Kawasan Hutan Provinsi Riau
3. Mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi untuk memberantas kejahatan korupsi kehutan di Provinsi Riau yang menimbulkan kerugian negara
4. Mendesak Kepolisian Republik Indonesia dalam hal ini Kepolisian Daerah Riau untuk melakukan proses hukum atas temuan dan laporan 33 korporasi yang ilegal berdasarkan temuan Pansus Monitoring Perizinan DPRD Provinsi Riau
5. Menuntut kepada DPRD Provinsi Riau untuk tidak terburu-buru dalam mengesahkan RTRWP Riau yang mengakomodir kepentingan korporasi.
"Kita akan melakukan aksi, sebelumnya kita akan menunggu Gubernur, tapi jika tidak di Gubris, kami akan turun aksi," tambahnya.