PEKANBARU (CAKAPLAH) - Ustadz Abdul Somad meresmikan cabang ketiga "Muslim Madani Mart" di Jalan Bukit Barisan, Selasa (18/12/2018). Grand Opening ditandai dengan gunting pita oleh Ustadz Abdul Somad. Ratusan masyarakat juga hadir dalam acara ini.
Dalam sambutannya, UAS begitu dirinya akrab disapa mengatakan dirinya sangat bersukur atas diresmikannya Muslim Mart Madani ini.
"Alhamdulillah salat kita sudah Islam, sedekah kita sudah islam, puasa kita juga sudah islam dan sekarang saatnya tempat belanja kita di supermarket islam juga," ujar UAS.
Ia mengatakan meski ini adalah supermarket milik orang Muslim, namun tidak menghalangi orang diluar muslim untuk berbelanja disini.
"Apapun agamanya, apapun partainya, belanjalah di Muslim Madani Mart. Yang bukan Muslim jangan pula takut belanja disini karena tak ada itu nanti penjaga yang menanyakan agama anda pas masuk ke toko," ungkapnya disertai gelak tawa tamu yang hadir.
UAS juga mengaku sangat senang karena toko yang didirikan atas azas jamaah ini juga menyediakan ruang khusus untuk UMKM yang ada di Pekanbaru.
"Bagi yang punya usaha keripik dan usaha kecil lainnya sekarang sudah tak perlu jualan di pinggir jalan. Karena kalau ditarok ditoko inikan memang nampaknya lebih tidak disepelekan orang lagi," Cakapnya.
Tak lupa UAS juga mengingatkan para pekerja hendaknya sebelum masuk kerja di pagi hari membiasakan diri membaca surat Al-Fatihah, surat Al-Ikhlas, surat Al-Alaq, surat An-Nas, dan Ayat Kursi. "Yakinlah hal ini akan memberikan keberkahan dalam setiap usaha," katanya.
"Kita doakan bersama agar Muslim Madani Mart akan segera buka cabanngnya yang keempat," imbuhnya.
Sementara itu, Junaida Yahya selaku Founder Muslim Madani Mart dalam sambutannya mengatakan sistem pendirian toko ini menggunakan pola kongsi antara beberapa pemegang saham, kemudian keuntungan dibagi dengan sistem bagi hasil.
"Dalam pengelolaan Muslim Madani Mart ini, setiap waktu shalat selalu ditutup selama 15 menit. Para karyawan juga diwajibkan menutup aurat, baik di toko ataupun di luar toko," ulasnya.
Selain itu, dikatakan Junaida, harga di sana sangat bersaing, dan lebih murah. Lain dari itu, pihaknya juga tidak menjual produk-produk yang diboikot oleh umat muslim. "Kita juga merapkan prinsip rahmatan lil alamin, setiap bulan kita berikan paket sembako dan voucer belanja kepada masyarakat sekitar yang kurang mampu," ujarnya.
Pihaknya juga menerima produk rumah tangga yang diproduksi oleh masyarakat. Sehingga masyarakat yang punya usaha rumahan pun bisa bergabung di sana dengan sistem bagi hasil keuntungan.
"Kita minta sampel dulu, coba rasa, kemudian arahkan untuk membuat kemasan yang lebih bagus, ada expired date, dan kemudian tinggal antar ke sini," tuturnya.
Dalam acara ini juga dibagikan paket sembako kepada anak yatim dan pihak yang membutuhkan.