PEKANBARU (CAKAPLAH) – Program Konsorsium Riau Women Working Group (RWWG) dan Kaliptra Andalas tidak hanya melakukan pemberdayaan kaum ibu di Kecamatan Sungai Apit, Siak. Program ini juga dilaksanakan dalam bentuk mitigasi kebakaran hutan dan lahan di daerah gambut yang rentan terbakar tersebut.
Saat ini program konsorsium ini meliputi dua kampung, yakni Kampung Sungai Kayu Ara dan Kampung Parit I/II. Program ini meliputi pembangunan sekat kanal, sumur bor, dan pengembangan kawasan ekowisata.
Disampaikan Direktur Kaliptra Andalas, Romes Irawan Putra, bahwa kegiatan ini sudah dimulai sejak Agustus lalu. Sejak dimulainya program ini, LSM lingkungan ini melakukan pendampingan terhadap Masyarakat Peduli Api (MPA) dan mendanai pembangunan upaya pencegahan karhutla.
“Kita lakukan upaya mitigasi ini di dua desa karena kawasan ini merupakan daerah yang rawan terbakar,” sebutnya pada Sabtu (22/12/2018).
Romes menjelaskan bahwa dari program tahun ini, ada 30 sumur bor dan 15 sekat kanal yang dibangun oleh warga. Sumur bor dibangun untuk memudahkan aktivitas masyarakat di lahan tersebut, termasuk di antaranya untuk memadamkan api jika terjadi kebakaran. Sedangkan sekat kanal bertujuan agar menahan tinggi permukaan air di sekitar daerah rawan agar tidak mudah terbakar.
“Untuk di kampung ini cukup unik. Di mana masyarakatnya menjadikan sekat kanal ini sebagai wahana permainan anak-anak. Titik tersebut juga menjadi magnet untuk mendatangkan kegiatan jual beli,” tambah Rolmes.
Sementara itu untuk rencana pembangunan kawasan ekowisata, Rolmes merencanakan akan dimulai pada Januari 2019 nanti. Kawasan yang berbatasan dengan Selat Panjang ini merupakan daerah yang rawan abrasi, sehingga ekowisatanya diarahkan ke pembudidayaan mangrove.
“Kita akan siapkan lahan sepanjang 600 meter di pinggir selat untuk ekowisata,” ujarnya.
“Nanti kita akan bangun tracking, toilet, gazebo, dan rumah pohon untuk mendukung konsep pariwisatanya. Selain itu kita juga membuat spot ini menjadi ramah bagi penyandang disabilitas,” tutur Romes.
Untuk pengembangannya nanti, pihaknya menyerahkan ke masyarakat sesuai dengan kondisi.
Penulis | : | Abdul Latif |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Kabupaten Kepulauan Meranti, Lingkungan |