Pekanbaru (CAKAPLAH) - Rektor Universitas Islam Riau (UIR) Prof Dr H Syafrinaldi, SH, M.C.L menjelaskan posisi Civitas Akademika Universitas Islam Riau dalam kontestasi politik yang kini suhu politiknya sedang naik. Rektor kembali menegaskan bahwa posisi kampus UIR tetap netral dan tidak memihak kepada salah satu pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden RI.
Kampus UIR, ujarnya, harus bebas dari praktik politik praktis. Hak politik kita untuk memilih pada Pemilu 2019 ada pada pribadi kita masing-masing yang bersifat rahasia, bebas, adil, umum dan langsung dan tidak seorangpun yang dapat memaksakan kita untuk mengikuti kehendak orang lain.
Hal tersebut disampaikan Rektor UIR saat acara mewisuda 1.236 magister, sarjana dan ahli madia. Wisuda tersebut berlangsung dalam Rapat Senat Terbuka di Venue Volly Indoor Kampus UIR Perhentian Marpoyan Pekanbaru, Sabtu (26/1/2018) pagi.
‘’Semua Pimpinan UIR mendukung terwujudnya iklim pemilu yang damai, kondusif serta menyejukkan dalam semua tahapan proses pemilihan umum tahun 2019. Pancasila, UUD Tahun 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah harga mati untuk kita pertahankan. Jadi mari bersama-sama kita ciptakan suasana yang damai, aman dan tertib penuh kasih sayang dan persaudaraan dalam proses pemilu ini,’’ ajak Rektor.