Ilustrasi/int
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Setelah mendapat respon positif dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Muhadjir Effendy, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau terus mempersiapkan Muatan Lokal (Mulok) Budaya Melayu Riau (BMR) di ruang sekolah.
Asisten Setdaprov Riau, Ahmad Syah Harrofie mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan regulasi dan sertifikasi guru muatan lokal BMR dengan Kemendikbud.
"Karena Kemendikbud merespon positif dan akan menjadikan mulok BMR ini sebagai role model, tentu kita harus mempersiapkan pendidikan yang melatih guru-guru BMR secara paralel," katanya kepada CAKAPLAH.com, Ahad (10/2/2019).
Karena menurutnya, kalau selama ini hanya ada pengembangan bahasa dan sastra, sedangkan BMR ini mengarah ke kebudayaan yang mencakup keseluruhan.
Untuk mempersiapkan tenaga pendidikan mulok MBR ini, lanjut Ahmad Syah, Pemprov Riau akan kerjasama dengan Universitas Lancang Kuning (Unilak), mengingat Unilak memiliki Fakultas Sastra Melayu.
"Kita akan gandeng Unilak untuk mempersiapkan guru-guru muloknya," cetus mantan Penjabat Bupati Bengkalis ini.
Lebih lanjut disampaikan Ahmad Syah, mulok BMR juga akan diterapkan mulai dari sekolah SD, SMP dan SMA. Untuk SD dan SMP karena kewenangan gurunya di kabupaten/kota, pihaknya dalam waktu dekat akan berkoordinasi.
"Kewenangan guru SD dan SMP ini kabupaten/kota, maka di sini perlu adanya sinergitas antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota," tukasnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pendidikan, Riau |