JAKARTA (CAKAPLAH) - Wacana Polda Metro Jaya untuk meminta sidang kasus penistaan agama dengan terdakwa Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahya Purnama atau Ahok diundur dengan alasan keamanan menjelang pencoblosan pilkada DKI putaran kedua menimbulkan polemik dan pro kontra di masyarakat.

Tak pelak sayap kepemudaan Partai Perindo, Pemuda Perindo ikut bersuara keras terkait kebijakan yang diusulkan Kapolda Metro Jaya Komjend M Iriawan.

"Saya pikir agak aneh kalau alasan polisi adalah karena tidak kondusifnya keamanan. Sidang ini, menurut saya, hanya sidang biasa, tidak terlalu berpotensi untuk timbul keributan. Toh, selama ini juga sidang ini bisa kondusif walaupun ada massa pro kontra yang kerap meramaikan sidang. Toh, semua bisa dieskalasi dengan baik oleh Polri. Tapi kenapa tiba-tiba polisi minta ini diundur? Ini keanehannya," papar Ketua Umum Pemuda Perindo, Effendi Syahputra, Sabtu (8/4/2017).

Effendi menjelaskan, sangat konyol kalau tiba-tiba polisi merasa was-was sampai meminta pengadilan mengundurkan jadwal sidang Ahok yang memasuki fase penuntutan dan pembelaan.

"Lha wong ngadepin 411, 212, 313, perkasa dan luar biasa, ngadepin terorir tanpa rasa takut sedikit pun, kok sekarang tiba-tiba takut tidak mampu menghadapi potensi tidak aman sidang peradilan biasa begini, ini kan aneh dan terkesan ada udang di balik batu," sambung Effendi.

Effendi meminta Polri tidak perlu ragu untuk mengawal persidangan ini. Malah, dengan sikapnya yang sekarang justru akan menurunkan rasa simpatik dari masyarakat banyak terhadap Polri.

"Polri laksanakan saja tugasnya, amankan tidak perlu larut dalam politisasi," tutup Effendi.