PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dalam beberapa waktu lalu, beberapa kali Densus 88 melakukan operasi penangkapan terduga pelaku terorisme di Riau. Seperti dua pekan lalu, ada kasus penangkapan terduga teroris yang terjadi di daerah Rohil.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu, mengatakan bahwa paham terorisme sangat berbahaya. Paham tersebut merupakan ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kita harus bersama melawan terorisme demi keutuhan NKRI," kata Ryamizard pada kegiatan Pemuda Pancasila di Pekanbaru, Ahad (31/3/2019).
Ryamizard bahkan mengatakan bahwa saat ancaman tersebut sudah mulai meracuni anak-anak. Para siswa SMA, bahkan hingga SMP dan SD sudah diracuni dengan paham-paham radikal yang dapat berujung kepada terorisme. "Ada yang mulai mencekoki bahwa Merah Putih adalah kafir. Ada yang sebut Pahlawan Nasional kafir," ujarnya.
Ancaman ini tentu sangat berbahaya bagi masa depan Indonesia. Jika mereka teracuni, maka puluhan tahun ke depan akan berpengaruh ke kondisi Indonesia. "Mereka adalah calon pemimpin bangsa, jika saat ini sudah teracuni maka negara kita bisa terancam," kata Ryamizard lagi.
Untuk itu Ryamizard mengajak agar para orang tua untuk bisa menjaga anaknya dari paham tersebut. Pemahaman itu sendiri biasanya dilakukan secara perlahan, karena mengubah mindset tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. "Makanya paham tersebut menyasar ibu-ibu dan anak-anak. Secara perlahan akan menggerogoti pemikiran mereka," paparnya.
Untuk mengatasi penetrasi paham tersebut, Ryamizard mengatakan bahwa paham bela negara harus ditanamkan sejak dini. Karena sebagai warga negara Indonesia, masyarakat sendiri yang dapat membela negaranya. "Maka alat pemersatu kita adalah Pancasila, bukan yang lainnya," tutur Menhan.
01
02
03
04
05
Indeks Berita