PEKANBARU (CAKAPLAH) - Catatan Badan Pusat Statistik, nilai ekspor Riau berdasarkan harga Free On Board (FOB) pada bulan Maret 2019 mencapai US$ 967.63 juta atau mengalami kenaikan sebesar 4,34 persen dibanding ekspor bulan Februari 2019 sebesar US$ 927.36 juta.
"Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya ekspor non migas sebesar 7,30 persen, sedangkan ekspor migas turun sebesar 29,96 persen," ujar Kepala BPS Riau, Aden Gultom, Senin (6/5/2019).
Ia mengatakan Ekspor non migas dari US$ 853.80 juta pada bulan Februari 2019 naik menjadi US$ 916.11 juta pada bulan Maret 2019.
"Sebaliknya ekspor migas dari US$ 73.56 juta pada bulan Februari 2019 turun menjadi US$ 51.52 juta pada bulan Maret 2019," Cakapnya.
Dikatakan Aden lagi, selama Januari-Maret 2019, nilai ekspor Riau mengalami penurunan sebesar 28,60 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang disebabkan oleh turunnya ekspor
migas dan non migas masing-masing sebesar 74,22 persen dan 19,94 persen.
"Penurunan ekspor migas disebabkan oleh turunnya ekspor minyak mentah sebesar 82,65 persen dan ekspor industri pengolahan hasil minyak sebesar 14,06 persen," ungkapnya.
Dari 10 golongan barang ekspor non migas terbesar bulan Maret 2019 dibanding Februari 2019, kenaikan terbesar terjadi pada Bubur Kayu (Pulp) sebesar US$ 40.39 juta, Kertas dan Karton US$ 28.46 juta, Berbagai Produk Kimia US$ 17.46 juta, dan Bahan-bahan Nabati US$ 5.06 juta.
"Sedangkan yang mengalami penurunan hanya terjadi pada Lemak & Minyak Hewan/Nabati sebesar US$ 36.37 juta, Ampas dan Sisa Industri Makanan US$ 7.42 juta, dan Tembakau US$ 3.34 juta," ucapnya.
Selama Januari-Maret 2019, ekspor 10 golongan barang utama non migas memberikan kontribusi sebesar 98,99 persen terhadap total ekspor non migas.
Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang utama non migas tersebut mengalami penurunan
sebesar 20,24 persen terhadap periode yang sama tahun 2018.