SIAK (CAKAPLAH) - Anggota DPRD Siak, Sujarwo menilai pernyataan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang meminta Pemkab dan Pemprov di Riau untuk membangun Rutan Siak yang luluh lantak pasca kerusuhan yang berujung kebakaran, seperti lelucon.
"Pernyataan Menkumham RI, Yasona Laoly perihal berharap anggaran kepada Pemprov Riau untuk membangun Rutan baru di atas lahan seluas 5 hektar yang sudah dihibahkan Pemkab Siak itu sangat lucu. Kalau disebut belum ada anggaran, itu lucu rasanya. Harusnya sudah jadi perhatian pusat dengan kejadian Sabtu lalu, harusnya Siak diprioritaskan,” cakap Sujarwo kepada CAKAPLAH.COM, Rabu (15/5/2019).
Politisi PAN itu menilai, perihal hibah lahan dari Pemkab Siak sudah dibahas sejak Syamsuar masih menjabat sebagai Bupati Siak pada periode pertama. Hingga kini Syamsuar menjadi Gubernur Riau, sebelumnya pada awal 2018 pun sudah diserahkan hibah lahan seluas 5 hektar secara resmi.
Sayangnya, sudah berjalan beberapa tahun, namun pihak Kemenkumham melalui Kanwilkumham Riau belum kunjung membangun areal dimaksud. Karena persoalan jelas yang dilihat sekarang kapasitas rutan sudah benar-benar kelebihan. Dari 200an kapasitas, sekarang dihuni 600an warga binaan.
“Sudah tidak layak dan sebaiknya sudah jadi perhatian dari kemarin-kemarin. Seharusnya ini jadi prirotas, untuk dibangun pula segera,” katanya.
Selain berharap pusat khususnya Kemenkumham RI agar dapat memprioritaskan Siak. Karena dijelaskannya, Kabupaten ini sudah memberikan berkontribusi bagi negara ini. Sehingga sudah seharusnya didukung.
“Misalnya memang tidak ada anggaran, sampaikanlah ke Presiden. Harus disampaikan dan ini prioritas karena kebakaran dan kerusuhan,” harapnya.
Kontribusi besar Siak bagi bangsa dan negara dimana pada zaman kemerdekaan, sebesar 13 juta golden atau ribuan triliun diserahkan Sultan Siak sebagai bantuan kepada negara ketika itu. Sehingga dapat dijadikan modal kemerdekaan NKRI.
Ditambah dengan lahan yang sudah dihibahkan, menurutnya sudah sepatutnya dapat dikonsep dengan baik oleh pemerintah pusat untuk segera dibangun. “Rutan kita ini (Yang ada sekarang, red) di tengah kota memang. Jadi rencana lokasi pemindahan antara perbatasan Mempura dan Dayun itu sangat representatif,” bebernya.
Selain itu lanjut Sujarwo, perihal lokasi lahan 5 hektar yang dihibahkan. Juga berada di sekitar Mapolres Siak, sehinigga dinilai sangat strategis dari sisi pengamanan.
“Lebih strategis dan tentu dukungan pengamanan lebih baik karena berdekatan Mapolres,” pungkasnya.
Penulis | : | Alfath |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Hukum, Kabupaten Siak |