PEKANBARU (CAKAPLAH) – Dalam gelaran pertandingan Liga 2 PSPS Riau menjamu PSMS Medan, Sabtu (22/6/2019) soe kemarin, sempat terjadi kericuhan akibat protes supporter.
Kericuhan ini terjadi setelah 75 menit pertandingan berjalan, setelah PSPS tertinggal 1-3 dari PSMS.
Kericuhan ini dimulai saat salah satu supporter dari tribun utara, tempat khusus Curva Nord 1955, melemparkan flare ke arah gawang PSMS Medan.
Melihat kondisi tersebut, wasit pun menghentikan pertandingan sementara. Tidak lama berselang, terdengar letusan pentasan yang terjadi dari arah tribun timur beberapa kali. Kemudian dari tribun lagi, muncul api dari pita yang dibakar oleh supporter. Sehingga polisi dan pemadam kebakaan pun datang ke arah tribun utara.
Ketika petugas mencoba memadamkan api, di sanalah kericuhan pecah. Para supporter yang marah melempari mobil Damkar yang mencoba memadamkan api. Sehingga mobil tersebut terpaksa mundur dari massa. Kemudian, mobil Dalmas polisi yang mendekat untuk mempersenjatai polisi yang bertugas dengan tameng dan helem.
Namun kondisi mulai mereda saat pembawa acara meminta supporter dan petugas keamanan untuk menahan diri. Tidak lama supporter dari tribun timur masuk ke lapangan membawa spanduk protes terhadap kondisi PSPS saat ini. Mereka menuntut pemerintah dan juga pengusaha lebih memperhatikan PSPS Riau.
Sekitar setengah jam berlalu, saat para supporter menyelesaikan protesnya, pertandingan kembali dimulai. Pertandingan pun berlangsung kondusif dan berakhir ketika gol pemain PSPS berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 2-3.
Saat pertandingan berakhir, para supporter kembali merangsek masuk ke lapangan ke arah tribun barat. Mereka kembali menyampaikan protes, namun dengan lebih tertib. Tuntutan mereka tetap sama, untuk lebih memperhatikan PSPS.
Salah seorang supporter PSPS Riau yang dinamakan Curva Nord, Isan, mengatakan bahwa aksi yang terjadi pada kemarin sore murni bentuk kekecewaan terhadap Gubernur Riau dan manajemen. Protes itu sendiri tidak disebabkan oleh kekalahan yang diterima PSPS.
“Apa yang banyak diberitakan itu salah, kita protes bukan karena PSPS kalah. Kita sudah mengetahui komposisi dan kualitas dari PSPS,” ujar Isan pada Ahad (23/6/2019).
Isan menjelaskan bahwa aksi tersebut ditujukan kepada Gubernur Riau dan Wakilnya yang sempat berjanji untuk memperhatikan PSPS, namun hingga saat ini belum dirasakan. Supporter ingin kembali mengembali marwah ke sepokbola Riau.
“Kita para pecinta sepkabola akan terus menyuarakan perubahan untuk sepakbola yang lebih baik di Riau,” tutup Isan.