ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) – Sejak beberapa hari yang lalu hingga hari ini, warga Cerenti Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, mengalami ketakutan saat berakitvitas di kebun. Pasalnya selama beberapa hari warga menemukan adanya kawanan gajah yang masuk ladang hingga kawasan pemukiman. Bahkan kawanan gajah ini juga sudah memporak-porandakan ladang warga.
Menanggapi hal ini, Kabidwil I Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Riau, Andri Hansen Siregar, menyebutkan bahwa gajah tersebut merupakan gajah dari kantung gajah Tesso Nilo yang masuk kawasan pemukiman.
Sebelumnya gajah tersebut berada di daerah Peranap, Inhil, dan dilakukan penggiringan kembali ke habitatnya di Tesso Nilo.
“Gajah tersebut memang berasal dari Peranap yang sedang digiring ke habitat,” ujar Hansen pada Selasa (25/6/2019).
Hansen mengatakan bahwa gajah tersebut pada awalnya ada enam ekor yang terpantau di Peranap. Kemudian gajah-gajah ini digiring oleh petugas BBKSDA dan dibantu oleh berbagai pihak terkait, termasuk dengan dua ekor gajah dewasa jantan.
Dalam proses penggiringan tersebut, gajah terpisah. Dua ekor masih di kawasan Inhu dan empat ekor di kawasan Kuansing.
“Kondisi gajah yang terpisah ini menyulitkan. Salah satu penyebabnya karena ada kegiatan masyarakat yang mengeluarkan bunyi-bunyian seperti petasan dan meriam untuk menakuti gajah,” terang Hansen.
Hansen mengatakan proses penggiringan masih berlangsung. Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan tindakan yang dapat menakuti gajah, seperti mengeluarkan bunyi-bunyian.
“Saat ini proses penggiringan sudah sesuai jalur,” sebutnya.
Penulis | : | Abdul Latif |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Lingkungan |