Rusli Ahmad saat menggelar forum diskusi aksi cepat menanggapi kebakaran hutan dan lahan di Riau, Ahad malam (11/8/2019). Acara tersebut juga dihadiri oleh Gubernur Riau, Syamsuar.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Ketua PWNU Provinsi Riau, Rusli Ahmad, mengatakan bahwa untuk langkah cepat menanggapi kabut asap yang kian parah di Riau, pihaknya menyerukan gerakan Riau Salat Istiska Bersama (Rasisma) selama 7 hari kedepan.
Hal ini dikatakan Rusli saat menggelar forum diskusi aksi cepat menanggapi kebakaran hutan dan lahan di Riau, Ahad malam (11/8/2019). Acara tersebut juga dihadiri oleh Gubernur Riau, Syamsuar.
"Kegiatan ini kita beri nama Jihad Rasisma, yakni Riau Salat Istiska Bersama dan akan dilaksanakan selama tujuh hari tujuh malam. Ini berangkat dari kegelisahan kita terhadap asap. Sudah dianggap darurat. Karena asap sudah kita rasakan tak hanya di pagi hari, tapi juga sampai sore hari," kata Rusli Ahmad.
Ia menambahkan, Riau sudah berikhtiar. Seluruh kemampuan pemerintah daerah, TNI, Polri beserta masyarakat sudah dilakukan. Akan tetapi asap makin besar, titik api juga semakin bertambah.
"Maka dari itu kita menghibahkan diri, minta ampun kepada Allah, agar malapetaka ini dihentikan dengan turunnya hujan yang lebat dan berturut-turut, sehingga kita bisa menyelamatkan manusia dan makhluk hidup lain di hutan-hutan tersebut," cakapnya lagi.
Pihaknya juga mengeluarkan instruksi kepada jajaran NU dari provinsi sampai tingkat desa, seluruh pondok pesantren, untuk melakukan salat istisqo.
"Kami keluarkan instruksi, hari selasa besok, seluruh wilayah Riau menggelar salat istiska, dengan membawa anak-anak yatim, semoga diijabah oleh Allah," imbuhnya.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Lingkungan, Serba Serbi, Riau |