Ilustrasi/int
|
(CAKAPLAH) - Pasukan Libanon melepaskan tembakan ke dua pesawat nirawak (drone) milik Israel yang melanggar wilayah udara negaranya. Kedua negara tengah bersitegang selama beberapa hari terakhir.
Sebagaimana diberitakan Associated Press, insiden tersebut terjadi pada Rabu malam waktu setempat di Desa Odeisseh, yang berbatasan dengan Israel.
Tentara Libanon dan pejabat setempat menggambarkan insiden sebagai upaya melawan pelanggaran kedaulatan yang dilakukan Israel. Serangan juga dilakukan untuk menegaskan hak Libanon untuk membela diri.
Mengutip AFP, Israel mengatakan bahwa drone miliknya telah menyelesaikan misinya dan kembali tanpa kerusakan.
"Tembakan terdengar dari wilayah udara Libanon di mana drone IDF beroperasi," tulis National News Agency, merujuk pada Angkatan Bersenjata Israel.
Insiden tersebut terjadi hanya beberapa hari setelah drone Israel jatuh di sebuah markas Hizbullah di Beirut.
Atas serangan tersebut, Libanon dan Hizbullah mengecam apa yang dilakukan Israel. Mereka menyebutkan sebagai tindakan agresi dan akan membalas serangan tersebut.
Juru Bicara Angkatan Bersenjata Israel, Jonathan Conricus, membantah drone yang jatuh di Beirut merupakan milik mereka. Dia mengatakan, drone tersebut adalah milik Iran yang diterbangkan dari Damaskus, Suriah untuk menyerang Israel.
Menanggapi insiden, Presiden Libanon Michel Aoun menyebut tindakan Israel sebagai bentuk deklarasi perang.
Israel dan Hizbullah telah beberapa kali terlibat dalam konflik. Terakhir, keduanya terlibat konflik selama 33 hari pada 2006 lalu. Konflik menewaskan 1.200 warga Libanon dan 160 warga Israel.
Israel dan Amerika Serikat menganggap Hizbullah-yang didukung Iran-sebagai organisasi teroris.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Cnnindonesia.com |
Kategori | : | Internasional |