PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), BPJS Kesehatan Pekanbaru menggelar kegiatan Sosialisasi Program JKN-KIS dan Pola Hidup Sehat bersama Brand Ambassador BPJS Kasehatan, Ade Rai, Selasa (17/9/2019).
Acara yang dibuka oleh Plt Sekda Provinsi Riau Ahmad Syah Harrofie digelar di Perpustakaan Soeman HS Jalan Cut Nyak Dien dan dihadiri oleh berbagai komunitas di Pekanbaru.
Pj Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Syah Harrofie saat membuka acara mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi digelarnya acara sosialisasi ini.
"Dengan digelarnya sosialisasi ini tentunya akan lebih meningkatkan lagi pemahaman masyarakat tentang apa-apa saja program dari JKN-KIS tersebut. Namun tentunya sosialiasi terkait program JKN-KIS perlu terus ditingkatkan guna memberikan pemahaman secara menyeluruh terhadap manfaat yang diterima peserta BPJS Kesehatan," ujar Ahmad Syah.
Sementara itu, Ade Rai dalam pemaparannya tentang Pola Hidup Sehat mengatakan untuk mencapai pola hidup sehat olahraga menjadi hal yang sangat perlu untuk diperhatikan.
"Olahraga rutin memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan tubuh khususnya organ dalam, selama ini orang hanya memikirkan penampilan luar saja dan ini butuh pemahaman lebih lanjut. Karena kebanyakan orang kan pengen muka cantik tidak keriput pakai cream macam-macam. Padahal yang lebih penting lagi adalah dari dalam diri itu. Dengan olahraga maka akan membuat wajah juga menjadi cerah dan sehat," ujar Ade Rai.
Ia menjelaskan, untuk menerapkan pola hidup sehat, termasuk di dalamnya melaksanakan olahraga rutin tidak cukup hanya dengan memotivasi tapi perlu adanya pemahaman secara maksimal oleh setiap individu terhadap pentingnya menjaga kesehatan.
"Untuk itu saya mengajak masyarakat Riau untuk melakukan pola hidup sehat dengan berolahraga dan juga makan-makanan yang sehat dan seimbang," Cakapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ade Rai juga ikut memaparkan pentingnya masuk dalam program JKN-KIS, karena program tersebut menerapkan budaya gotong royong yakni membantu yang sakit.
"Contohnya saja ketika kita sakit keras, kanker contohnya. Biaya operasinya kan mahal, tapi dengan budaya gotong royong yang ada di BPJS itu semua bisa ditanggung. Karena memang ini dananya dari kita semua peserta BPJS, dalam pembayaran iurannya jangan sampai telat dan menunggak. Hal ini agar kita bisa semua bisa merasakan manfaat dari BPJS ini sendiri," pungkasnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Riau, Serba Serbi |