Ilustrasi/Foto: Ari Saputra
|
(CAKAPLAH) - Investasi logam mulia atau emas, serta valuta asing (valas) seperti dolar Amerika Serikat (AS) menjadi favorit lantaran harganya sedang tinggi. Nilai tukar dolar (AS) saat ini berada di level Rp 14.150, sedangkan harga emas Antam hari ini juga masih Rp 761.000 per gram.
Di tengah nilai tukar dolar (AS) dan harga emas yang sedang tinggi, Perencana Keuangan Financial Consulting Eko Endarto menyarankan masyarakat untuk tidak membeli emas atau dolar AS sampai harga keduanya turun.
Lain halnya jika hal tersebut dilakukan untuk keperluan dalam jangka pendek. Misalnya sudah punya rencana akan keluar negeri, disarankan untuk membeli dolar AS saat itu juga untuk menghindari kenaikan yang lebih tinggi.
"Kalau dua minggu lagi misalnya mau keluar negeri ya boleh hari ini juga beli. Takutnya malah tinggi lagi ya kan," kata Eko saat dihubungi detikcom (28/9/2019).
Selain itu, Eko juga tidak menyarankan investor untuk menjual emas atau dolar AS di saat harga sedang tinggi seperti ini. Sebab, di tengah ketidakstabilan ekonomi akhir-akhir ini ia lebih menyarankan agar masyarakat menyelamatkan uang atau asetnya dengan melakukan investasi. Dengan harapan, ke depannya harga akan terus mengalami kenaikan.
"Dijual buat apa? Kalau nggak ada kebutuhan ya udah tetap simpan saja," tutupnya.