In-Jek
|
INHU (CAKAPLAH) - Anak muda di Kabupaten Indragiri Hulu mengembangkan aplikasi berbasis teknologi bernama In-Jek. Misinya, memudahkan masyarakat dan UKM melalui layanan yang mereka tawarkan.
In-Jek merupakan penyedia berbagai layanan untuk memudahkan para pengguna. Fitur layanannya meliputi ojek, antar makanan, hingga barang.
In-Jek didirikan oleh Khoirul Yuda (25) dan Ahmad Salim (26). Keduanya berasal dari Belilas, Indragiri Hulu.
In-Jek meluncur di playstore pada tanggal 3 Juli 2019. Saat ini aplikasi tersebut hanya bisa diunduh oleh pengguna android.
Tak lama setelah diluncurkan, tepatnya pada 1 Agustus 2019, In-Jek meraih prestasi membanggakan. Aplikasi tersebut berhasil meraih trending ke-9 di playstore untuk kategori lokal dan perjalanan.
Meski baru seumur jagung, namun kehadiran In-Jek disambut baik masyarakat.
Tak sekadar layanan ojek, In-Jek memiliki misi untuk membantu memfasilitasi usaha kecil supaya lebih maju dan berkembang.
"Sejauh ini respon masyarakat bagus. Walaupun perlu sedikit edukasi. Untuk tarif juga kita masih terbilang murah dibanding aplikasi ternama," kata Sang Founder Khoirul Yuda kepada CAKAPLAH.com.
Hitungan tarif In-Jek hampir sama dengan aplikasi lainnya. Dihitung berdasarkan jarak. Namun In-Jek lebih murah, hanya Rp 2 ribu per kilometer. Dengan jasa minimal Rp 5 ribu.
Saat ini In-Jek memiliki 10 fitur layanan. Mulai dari antar penumpang, barang, hingga makanan.
Khoirul Yuda menceritakan, ide mengembangkan aplikasi layanan ini berawal saat keduanya menjalankan bisnis kuliner. Waktu itu banyak sekali pelanggan yang minta makanan jualannya diantar alamat (delivery).
"Kalau pelanggan minta diantar terus, kan, repot juga. Belum lagi ongkos kirim gak ada. Sementara keuntungan dari penjualan tidak seberapa," cerita Yuda.
Dari situ tercetus ide untuk mengembangkan aplikasi jasa antar di wilayahnya. Apalagi Yuda pernah punya pengalaman bekerja di sebuah aplikator layanan di Jakarta.
Untuk membangun aplikasi tersebut, Yuda merogoh sendiri kocek pribadinya. Urusan teknis diserahkan kepada temannya.
Saat ini, In-Jek sudah merangkul lebih dari 200 mitra.
Sejumlah tantangan untuk tumbuh dihadapi In-Jek. Yuda menyebut, pasar lokal yang jadi targetnya masih perlu terus-menerus diedukasi.
Begitu juga Usaha Kecil Menengah (UKM) sebagai mitra yang masih perlu diberikan pemahaman tentang manfaat teknologi terhadap usahanya.
Untuk saat ini, memang, layanan In-Jek baru bisa dinikmati di empat kecamatan di Inhu. Yakni, Seberida, Rengat, Rengat Barat, dan Pasir Penyu.
Yuda yakin In-Jek bisa tumbuh dan berkembang. Meski hampir semua masyarakat di daerah punya dan mengandalkan sepeda motor untuk beraktivitas, tapi Yuda tetap melihat peluang di ceruk ini.
"Tapi kan tidak semua mereka punya waktu. Misalnya, untuk antar jemput anak sekolah," kata lulusan STM ini.
Penulis | : | Rio |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Ekonomi, Serba Serbi, Otomotif, Kabupaten Indragiri Hulu |