PEKANBARU (CAKAPLAH) - Minimnya infrastruktur dasar disejumlah kawasan Industri di Riau membuat para investor kurang tertarik untuk menanamkan investasinya. Sarana dan prasarana pendukung itu sangat menentukan kawasan tersebut dilirik para investor.
Demikian itu diutarakan Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Riau, Muhammad Firdaus kepada CAKAPLAH.com, Kamis (27/4/2017) di Pekanbaru.
"Di Riau kalau tak salah ada tujuh kawasan industri yang berpotensi bisa digarap untuk mendatangkan investor. Tapi masalahnya hanya beberapa dari kawasan itu yang sudah tersedia infrastruktur dasarnya," kata M Firdaus.
Ketujuh kawasan itu seperti di Kota Dumai terdapat dua kawasan industri. Kemudian terdapat Kawasan Industri Selinsing di Bengkalis, Tanjung Buton di Siak, Kawasan Industri Tenayan Raya di Pekanbaru, Teknopolitan di Pelalawan dan Kuala Enok di Indragiri Hilir.
Dari Ketujuh kawasan Industri itu, Kawasan Industri Pelintung (Dumai) dan Kawasan Industri Tenayan yang sudah terlihat digarap oleh para investor.
Karena itu, lanjut Firdaus, dalam persoalan tersebut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mendorong kabupaten/kota yang sudah menetapkan kawasan industri untuk segera memenuhi kebutuhan infrastruktur dasar itu.
"Infrastruktur itu akan sangat berpengaruh terhadap daya tarik investor untuk melakukan pengembangan bisnis di kawasan itu. Kalau infrastruktur belum memadai, maka investor akan mundur ketika akan menanamkan investasi, karena itu akan berpengaruh terhadap cost," terangnya.
Selain itu, Firdaus juga meminta setiap kabupaten/kota yang punya kawasan industri untuk lebih memperhatikan masalah lahan, kemudian masterplan dari kawasan industri itu harus jelas, dan peruntukannya juga harus jelas.