Sekda Yulian Norwis didampingi Kadisparpora Rizki Hidayat (kiri), saat menyalami peserta pelatihan sablon.
|
MERANTI (CAKAPLAH) - Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti, Drs Yulian Norwis MM, membuka pelatihan ekonomi kreatif bagi masyarakat pengelola destinasi pariwisata. Ia minta kedepannya peserta pelatihan terus dibina oleh dinas terkait.
Pelatihan ekonomi kreatif bagi masyarakat pengelola destinasi pariwisata se-Kepulauan Meranti ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora). Sebanyak 30 orang peserta dari 9 kecamatan se-Kepulauan Meranti diajarkan cara menyablon oleh narasumber yang didatangkan dari Pekanbaru.
"Kegiatan ini kita laksanakan untuk mengembangkan bakat dan kreativitas masyarakat pengelola pariwisata dalam usaha penyablonan," kata Kadisparpora Kepulauan Meranti, Rizki Hidayat, saat melaporkan kegiatan yang dilaksanakan di AKA Hotel Senin (21/10/2019) malam.
Rizki meminta kepada peserta serius mengikuti pelatihan sablon tersebut. Agar setelah pelatihan selesai, masing-masing peserta bisa mengembangkan ilmu yang didapatkan demi meningkatkan ekonomi kreatif di tengah-tengah masyarakat.
Kata Rizki, di semua kecamatan yang ada di Kepulauan Meranti, memiliki destinasi wisata. Seperti wisata mangrove di Tebingtinggi Timur, Tasikairputih di Rangsang, pantai di Rangsangbarat dan Pulaumerbau, lari atas tual sagu di Bokor. Semua ini, tambah mantan Camat Tebingtinggi itu lagi, bisa dijadikan objek sablon pada baju, lalu dijual sebagai cendera mata ke pengunjung.
"Terlebih bagi pengelola wisata di Tebingtinggi. Kita punya iven Perang Air yang kemarin juara I Anugerah Pesona Indonesia. Semua yang hadir saat Perang Air pasti mencari oleh-oleh atau buah tangan apa yang akan dibawa ketika pulang ke tempat masing-masing. Saya harap, kedepannya ada souvenir dari peserta pelatihan yang dijual di destinasi wisata daerah masing-masing. Manfaatkan peluang ini sebaik mungkin," kata Rizki.
Sekda Yulian Norwis mengapresiasi Disparpora yang telah melaksanakan kegiatan sablon bagi masyarakat pengelola wisata di Kepulauan Meranti. Katanya, kegiatan ini sangat positif untuk mengembangkan SDM dalam rangka meningkatkan perekonomian masyakat.
"Raih peluang usaha yang ada di depan mata. Sablon ini sangat penting karena bisa menumbuhkembangkan perekonomian," kata Yulian Norwis.
Yulian Norwis berharap peserta mampu berkreasi sehingga menghasilkan cendera mata (baju sablon-red) yang bagus dan bisa menarik minat warga untuk membeli. Dengan begitu, secara tak langsung akan ikut mempromosi destinasi-destinasi yang ada di Kota Sagu.
"Kalau hasil sablonnya bagus, kita minta dinas terkait ikut memasarkannya. Tak hanya dalam daerah, tetapi harus sampai ke kabupaten kota tetangga," pesan Icut.
Icut juga meminta Disparpora agar terus memberikan pembinaan kepada peserta. Termasuk mengupayakan bagaimana pengelola destinasi wisata ini mapan dengan memiliki peralatan yang memadai dan modal yang cukup guna pengembangan usaha.
"Kami minta Disparpora terus memberikan pembinaan termasuk bagaimana membantu permodalan guna mengembangkan ekonomi kreatif. Libatkan perbankan, perusahaan, atau bapak angkat, mereka ada CSR, kejar itu. Konekkan dengan program pembinaan ini, saya rasa bisa," kata pria yang akrab disapa Icut itu.
Penulis | : | Rizal |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Ekonomi, Pemerintahan, Kabupaten Kepulauan Meranti |