PEKANBARU (CAKAPLAH) - Ternyata derita Lusi Handayani (29), warga Jalan Lintas Timur, Kilometer 13, Kelurahan Mentangor, Kecamatan Tenayan Raya, dianiaya oleh suaminya bukan pertama terjadi. Sebelum kritis karena dibacok dengan sabit, Lusi pernah beberapa kali mengalami kekerasan rumah tangga.
Lusi dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau karena menderita luka parah di kepala, Ahad (3/11/2019) malam. Dia dibacok suaminya, Radiusman alias Buyung (37), hanya karena menolak permintaan pelaku agar korban memijat tubuhnya.
"Saya lihat ada luka di kepala, luka di tangan, pelipis kiri robek. Kata dokter bisa buta," kata adik korban, Rizki, saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara.
Rizki menceritakan, korban bekerja di tempat penampungan barang bekas. "Dia memisahkan barang-barang di tempat pengumpulan barang bekas. Bekerja dari pagi hingga sore," kata Rizki.
Baca: Suami Bacok Kepala Istri Gara-gara Tak Mau Memijat
Dalam keseharian, kata Rizki, pelaku memang dikenal tempramen. Beberapa waktu lalu, pelaku juga pernah bertengkar dengan korban dan mencekik korban.
"Pernah dua kali dicekik. Sampai diselesaikan oleh RW dan RT tapi ternyata diulangi lagi. Infonya sebelum dibacok, kepalanya juga diantukkan ke dinding" tutur Rizki.
Pelaku merupakan suami kedua korban. Mereka sudah menikah selama enam tahun. Dari perkawinan pertama, korban memiliki dua anak berusia 11 tahun dan 8 tahun.
Motif ekonomi diduga jadi salah satu penyebab korban dan pelaku sering bertengkar. "Mungkin karena ekonomi, mereka juga tertutup," kata Rizki.
Kasubbid Yanmen Bid Dokkes Polda Riau, Kompol Supriyanto, membenarkan kalau korban menderita luka di kepala dan tangan. "Korban mengalami beberapa luka di kepala," ucap Supriyanto.
Supriyanto menyebutkan, sudah konsultasi dengan dokter spesialis untuk tindak lanjut penanganan terhadap korban. "Korban dioperasi," kata Supriyanto.
Sebelumnya, Kanit Reskrim Polsek Tenayan Raya, Iptu Efrin J Manulang,, mengatakan, penganiayaan bermula ketika pelaku meminta korban untuk mengurutnya. Korban yang mendengar tidak mau dan cuek hingga terjadi cekcok mulut.
Pelaku mencurigai, korban tidak mau melayaninya karena sedang berselingkuh dengan pria lain. Korban menolak permintaan pelaku dengan tangan mengarah ke kepala pelaku.
Mendapat perlakuan itu, pelaku emosi dan mengambil sabit dari dalam mobilnya. Dengan membabi buta, dia membacok kepala istrinya hingga darah bercucuran.
Saat bersamaan, anak korban yang baru pulang mengaji tiba di rumah. Dia melaporkan kejadian itu kepada warga, dan selanjutnya warga melapor ke Polsek Polsek Tenayan Raya
Sementara pelaku langsung kabur dan menghubungi bos tempat dirinya bekerja. Malam itu juga pelaku menyerahkan diri ke Polsek Tenayan Raya.
Penulis | : | CK2 |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Hukum, Kota Pekanbaru |