Hamdani
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru menyayangkan terjadinya kasus perundungan (bully) yang menimpa seorang siswa SMP di Pekanbaru.
Akibat perundungan itu, siswa SMP tersebut harus menjalani operasi di sebuah Rumah Sakit di Pekanbaru.
"Sekolah kecolongan, dan kita sangat menyesalkan kejadian itu bisa terjadi," Cakap Ketua DPRD Pekanbaru, Hamdani, Jumat (08/11/2019).
Hamdani juga menyoroti guru di tempat korban menuntut ilmu di salah satu SMPN yang berada di daerah Kecamatan Tenayan Raya karena kurang respon terhadap para anak muridnya.
"Di sekolah khususnya para guru harus mencegah dan jangan sampai terjadi hal yang seperti itu. Kalau anak SMP secara logika tidak terlalu sulit, apalagi di dalam kelas," ujarnya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menegaskan akan memanggil Kepala Sekolah dan juga Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru guna untuk dimintai keterangannya.
"Kalau ini sudah masuk proses hukum, nanti kita akan menegurnya melalui komisi terkait. Kita meminta klarifikasi kenapa ini bisa terjadi," cakapnya lagi.
Lebih jauh, Hamdani meminta untuk orang tua serta seluruh guru untuk dapat berperan aktif dalam menjaga dan mendidik anaknya.
"Yang pertama itu ada pendidikan dari orang tua, karena sekolah itukan bengkel sebetulnya dan sekolah itukan tempat menggali ilmu dan juga budi pekerti tetapi tanggung jawab itu tetap pertama pada orang tua untuk mengawasi perkembangan anak," tukasnya.
Sebelumnya seorang siswa SMP di Pekanbaru jadi korban bully atau perundungan oleh teman kelasnya. Korban mengalami patah tulang hidung dan luka di kepala hingga harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit.
Kondisi siswa laki-laki itu diketahui dari postingan akun Facebook Rani Chambas, Kamis (7/11/2019) pukul 10.31 WIB.
Diceritakannya, korban adalah siswa kelas VIII dan dibully di dalam kelasnya. Mirisnya, saat kejadian itu ada guru tapi tindakan siswa yang ribut tidak dihiraukan. Sang guru sibuk bermain handphone.
Isi ungguhan yang ditulis di dinding Facebook Rani Chambar adalah "Kasus Bullying terjadi lagi...siswa kls 8 smp.. Di keroyok di dlm kelas..sementara bu guru nya ada di dlm kelas...murid nya berantam guru nya sibuk main hp...sampai patah tulang hidung si anak...dan di operasi ..kejadiannya hari selasa tgl 5 november jam sekolah.....lokasi nya Smp negeri di Hangtuah pekanbaru Dan org tua mana yg terima anak nya babak belur di dlm kelas???? Coba jika anak sendiri yg di gitukan org??? Karna tdk ada jalan keluar.. Akhirnya pihak keluarga melaporkan kasus ini ke polisi.. Semogaa...tidak ada lagi kejadian2 begini di sekolah. #mirisaja..
Kasubag Humas Polresta Pekanbaru, Ipda Budhia Dianda, mengatakan, laporan kasus itu sudah diterima Polresta. "Sudah (diterima)," kata Budhia, Jumat (8/11/2019).
Berdasarkan laporan dari keluarga korban perundungan itu dilakukan pada Rabu, 6 November 2019. Budhia mengarakan, Satreskrim bersama Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polresta Pekanbaru sedang menyelidiki aksi perundungan tersebut.
Penulis | : | Herianto Wibowo |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Kota Pekanbaru |
01
02
03
04
05
Indeks Berita