Irwan Nasir
|
(CAKPALAH) - Bupati Kepulauan Meranti, Irwan Nasir, angkat bicara tentang isu 'penguasaan' tiga posisi penting di Riau yang diisi orang-orang pesisir, yakni Gubernur Riau dijabat Syamsuar, Ketua DPRD Riau dijabat Indra Gunawan Eet, dan Sekdaprov dijabat Yan Prana.
Menurut mantan ketua tim pemenangan Syamsuar-Edy pada Pilgubri 2018 ini, tak ada rekayasa dari siapa pun sehingga posisi-posisi tersebut diisi putra-putra pesisir Riau.
Berikut petikan wawancara CAKAPLAH.com dengan Irwan Nasir:
Tiga posisi penting Riau saat ini diisi orang-orang bagian pesisir Riau. Kondisi ini dikhawatirkan bisa menyebabkan pembangunan Riau akan berat sebelah. Artinya porsi pembangunan akan banyak berada di pesisir Riau. Menurut Anda bagaimana?
Posisi-posisi itu pada akhirnya sekarang diisi orang-orang pesisir Riau, itu bukan karena hasil rekayasa. Ini semua berproses secara alamiah. Kemudian, kalau ada yang memberikan pandangan bahwa pembangunan Riau akan berat sebelah tersebab kondisi ini, menurut saya itu tak akan terjadi. Karena harus kita akui, Syamsuar itu orangnya profesional, idealis dan realistis. Bahkan, dalam mengelola mekanisme perencanaan pembangunan, beliau sangat kaku.
Maksudnya?
Beliau ini sangat patuh dengan prosedur dan sistem. Saya melihat peluang untuk alokasi pembangunan berat sebelah, kalau di tangan Syamsuar, itu tak terjadi. Sebetulnya, itu salah satu alasan kenapa saya mendukung Syamsuar dan menjadi ketua tim pemenangannya di Pilgubri 2018 lalu.
Saya melihat sosok Syamsuar itu, kalau memimpin, bisa berkeadilan-lah. Dan kalau ada plus minus, itu manusiawi-lah.
Nah sekarang, tinggal bagaimana kita mengawal pembangunan ini. Barangkali mekanismenya bisa kita lakukan di DPRD Provinsi.
Namun, Ketua DPRD Riau kan juga dari orang pesisir Riau?
Ketua bukan pemutus segalanya. Anggota DPRD juga punya peran sangat kuat. Kemudian, kita juga punya partai politik yang memiliki fraksi di DPRD. Partai politik tidak semua dikuasai orang pesisir. Pun kalau ada orang pesisir yang masuk partai, saya kira mereka pun bukan orang-orang yang berpikir konvensional.
Jadi sekarang ini, bagaimana saat ini kita berpikir dalam paradigma Riau Raya. Bagaimana ekonomi Riau yang terpuruk ini bisa bangkit. Misalnya mendorong sektor pertumbuhan ekonomi yang belum tersentuh, contohnya sektor pariwisata. Kita ungkit pariwisata kita ini dengan menghilangkan hambatan-hambatan yang membuat pariwisata kita belum tumbuh maksimal, misalnya dengan cara membangun infrastruktur menuju lokasi wisata yang ada, seperti di Inhil, Rohul dan juga daerah pesisir.
Ada saran yang ingin Anda sampaikan kepada gubernur agar isu ini tidak bergulir panjang?
Mungkin nanti, untuk kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) direkrut dari kabupaten dan kota yang ada di Riau. Dan kalau mau lebih konkrit, belajarlah ke Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Meranti.
Kami di Kepulauan Meranti ini kepala OPD terdiri dari berbagai suku bangsa. Kami di Meranti, Sekda-nya dari suku Minang, bahkan ada kepala dinas dari suku Tionghoa.
Penulis | : | Alzal |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Politik, Pemerintahan, Riau |