PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Pusat Statistik (BPS) Riau mencatat pada bulan November 2019, Provinsi Riau mengalami deflasi sebesar 0,23 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 140,15.
Hal ini disampaikan oleh Kepala BPS Riau Misfaruddin kepada CAKAPLAH.COM, Senin (2/12/2019). Ia mengatakan dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, semua kota mengalami deflasi.
"Yakni Kota Pekanbaru sebesar 0,26 persen, Kota Dumai sebesar 0,12 persen dan Tembilahan sebesar 0,15 persen," ujar Misfaruddin, Senin (2/12/2019).
Ia menjelaskan deflasi Riau pada bulan November 2019 sebesar 0,23 persen terjadi karena adanya penurunan indeks harga konsumen yang cukup signifikan pada kelompok bahan makanan yang mengalami deflasi sebesar 0,92 persen.
"Diikuti kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,05 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas clan bahan bakar sebesar 0,03 persen, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen, kelompok sandang sebesar 0,03 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen," cakapnya.
Adapun komoditas yang memberikan andil terjadinya deflasi di Riau antara lain cabai merah, ikan serai, cabai hijau, daging ayam ras, cabai rawit, ikan tongkol, apel, ayam hidup, ketimun dan juga batu bata.
Sementara itu, adapun kelompok yang mengalami inflasi ada bulan November adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,08 persen.
"Komoditas yang memberi andil inflasi antara lain bawang merah, beras, anggur, udang basah, telur ayam ras, bayam dan minyak goreng," pungkasnya.
Sebagai informasi, dari 23 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 18 kota mengalami deflasi, dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,06 persen, diikuti oleh Kota Pangkal Pinang sebesar 0,82 persen dan Kota Medan sebesar 0,77 persen, sedangkan deflasi terendah terjadi di Kota Batam sebesar 0,01 persen.