(CAKAPLAH) - Harga emas di pasar spot tak banyak bergerak pagi ini. Walaupun Amerika Serikat dan China semakin dekat dengan kesepakatan dagang, data ekonomi AS yang tak sesuai harapan membuat harga emas cenderung flat.

Kamis (5/12/2019), harga logam mulia di pasar spot berada di US$ 1.475,17/troy ons, naik tipis 0,08% dibanding harga penutupan perdagangan kemarin.

Rabu kemarin (4/12/2019) Presiden AS Donald Trump menyampaikan bahwa negosiasi dagang dengan China berlangsung dengan "sangat baik" memberikan sinyal positif ke pasar.

"Diskusi berjalan dengan sangat baik dan kita lihat apa yang akan terjadi" terang presiden AS ke-45 tersebut saat pertemuan NATO di London, melansir Reuters.

Kabar tersebut tentu bukan berita baik untuk emas. Emas banyak diburu ketika kondisi ekonomi dan politik global sedang tak kondusif.

Perang dagang yang terjadi antara AS dan China dalam kurun waktu hampir 17 bulan terakhir telah membuat perekonomian global tumbuh melambat dan menyebabkan si logam mulia diburu sehingga harganya naik hingga lebih dari 15%.

Ketika keduanya akan segera mengakhiri kisruh yang sudah lama terjadi, investor tentu akan lebih berani memburu aset-aset yang lebih berisiko seperti saham dan emas ditinggalkan. Akibatnya harga emas terkena tekanan jual dan merosot.

Namun pagi ini harga emas seperti tak bergerak padahal AS dan China semakin dekat dengan kesepakatan dagang tahap pertama. Alasannya adalah data-data ekonomi AS yang tidak sesuai harapan juga jadi sentimen pemicunya.

Pada Senin lalu, ISM merilis data PMI Manufaktur AS bulan November. Aktivitas manufaktur AS bulan November masih terkontraksi bahkan makin dalam. Angka PMI Manufaktur AS bulan November berada di 48,1 lebih rendah dibanding bulan Oktober 48,3 maupun prediksi pasar di 49,4.

Selain itu, dari sisi lapangan kerja menurut data ADP kenaikan slip gaji bulan November hanya 67.000 jauh di bawah estimasi pasar yang naik 156.000. Melansir Marketwatch. Faktor ini yang menyebabkan harga emas tak banyak bergerak pada perdagangan pagi ini.