Erick Thohir
|
(CAKAPLAH) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah kepemimpinan Erick Thohir akan dirampingkan. Hal ini karena perusahaan BUMN dinilai terlalu banyak memiliki anak hingga cucu usaha.
Erick menjelaskan saat ini ada sekitar 800 anak cucu perusahaan BUMN yang beroperasional. "Sulit jadi menteri BUMN, ada 800 anak cucu perusahaan BUMN. Siapapun menterinya tidak bisa manage, ngapalinnya aja susah," kata Erick dalam acara Milenial Fest di Balai Sarbini, Sabtu (14/12/2019).
Dia menjelaskan itulah yang membuat dirinya akan melakukan reformasi birokrasi di BUMN. Menurut dia, Kementerian BUMN harus memiliki visi service oriented bukan memperpanjang birokrasi.
"Kedua adalah bagaimana kita mengecilkan jumlah BUMN-BUMN ini agar lebih sehat," ujar Erick.
Selanjutnya menurut dia perusahaan harus diefisienkan agar bisa membangun ekosistem yang sehat termasuk dengan swasta. "Jangan malah bersaing, kita BUMN harus punya nilai lebih. Kemudian mencari orang-orang yang capable terutama ahklaknya dulu," ujar dia.
Sebelumnya Erick memang berencana untuk menyetop anak dan cucu perusahaan pelat merah yang masih belum jelas kerja operasionalnya.
Kemudian, Erick akan memeriksa lebih rinci jika ada perusahaan BUMN yang ingin membuat anak usaha. Menurut Erick sinkronisasi BUMN harus terjadi dan kembali ke bisnis utamanya.
Karena itu, dia akan menerbitkan aturan yang intinya akan memperketat pembentukan anak dan cucu BUMN ini.
Menurutnya Permen BUMN tersebut harus segera dikeluarkan. Dengan demikian Kementerian mempunyai wewenang untuk mengevaluasi anak dan cucu perusahaan pelat merah.
"Permen ini harus segera dikeluarkan tentu dengan seizin kementerian lain. Tapi di situ lah kita juga ada hak me-review anak-anak perusahaan ini," tambahnya.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Detik.com |
Kategori | : | Ekonomi, Pemerintahan |