ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Restorasi Gambut (BRG) diharapkan melakukan percepatan pemulihan kawasan dan pengembalian fungsi hidrologis gambut akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Hal itu dikatakan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Yan Prana Jaya saat sosialisasi Rencana Tindakan Tahunan Restorasi Gambut Provinsi Riau tahun 2020, Rabu (18/12/2019).
Yan menyebutkan bahwa Forkopimda di Provinsi Riau telah menjelaskan pemaparan terkait meminimalisir Karhutla di tahun 2020.
"Hampir tiap tahun kita terulang Karhutla ini, Forkopimda dari sekarang sudah merencanakan bagaimana meminimalisir tingkat kebakaran di tahun 2020," kata Yan.
Lanjutnya, Karhutla di tahun sebelumnya lebih banyak dari arah pesisir, sekarang bergeser ke Indragiri Hilir. "Inilah yang menjadi kekhawatiran kita, kalau terbakar menjadi repot," lanjutnya.
Pemerintah terus melakukan upaya bagaimana nanti untuk bisa meminimalisir tingkat Karhutla yang setiap tahun terjadi. Menurut prediksi BMKG, tahun depan Provinsi Riau akan mengalami musim kemarau yang panjang.
"Tahun depan kemarau akan panjang, ini bisa berakibat terhadap gambut di Riau karena banyak luasan lahan gambut kita yang mudah terbakar," jelasnya.
Kegiatan restorasi gambut sendiri dilaksanakan melalui 3 hal yaitu pembasahan, penanaman kembali dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Oleh karena itu, pendekatan secara menyeluruh ini diharapkan tidak hanya memperbaiki lingkungan namun juga mendorong perubahan dalam praktek kegiatan masyarakat agar mendukung restorasi gambut dan pengelolaan gambut yang lestari.
"Sebagai basis pelaksaanan restorasi gambut, BRG menyusun rencana restorasi ekosistem gambut dan rencana tindakan tahunan. Tahun 2019 penyusunan rencana tindakan tahunan restorasi gambut memiliki nilai penting dan merupakan kegiatan wajib yang harus dilaksanakan BRG," pungkasnya.
Penulis | : | Bintang |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Lingkungan, Riau |