ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Komisi IV DPRD Riau menanggapi adanya data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang mengatakan bahwa meski saat ini musim hujan, akan tetapi titik panas atau hotspot masih ditemukan di Riau.
Sebelumnya, menurut data BMKG, sebanyak 3 hotspot terpantau di Kabupaten Pelalawan, Riau.
Menurut anggota Komisi IV DPRD Riau, Kelmi Amri, pihaknya tidak yakin jika hotspot yang bermunculan tersebut dikarenakan adanya pihak yang sengaja membakar hutan.
Kelmi juga meminta, agar harus dilihat terlebih dahulu, apa yang menyebabkan titik panas yang muncul tersebut di tengah musim hujan yang mengguyur hampir seluruh daerah di Provinsi Riau.
"Logikanya hampir seluruh daerah Riau ini terkena hujan dengan intensitas yang tinggi. Tidak mungkin api bisa menyala jika sengaja dibakar," kata Kelmi Amri.
Ketua DPD Demokrat Rohul ini menambahkan, bahwa daerah-daerah yang terkena Karhutla adalah wilayah berkawasan gambut dan rawa. Dengan demikian, akan sulit ketika musim hujan itu api akan menyala dengan intensitas yang tinggi.
"Mungkin kan bisa saja hotspot itu muncul karena warga membakar sampah, maka dari itu, untuk melihat secara pasti terkait kebakaran lahan yang sengaja dibakar, harus dilihat dengan rinci," cakapnya lagi.
Yang jelas, Kelmi meminta memang dilakukan pengawasan terhadap segala bencana yang bisa saja terjadi di Riau.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Lingkungan, Riau |